WahanaNews.co | China lagi-lagi melakukan lockdown setelah wabah baru Covid-19 masuk ke Xi'an.
Sebanyak 13 juta warga di Xi'an diperintahkan agar tetap di rumah. Jalan-jalan dikosongkan dan orang-orang harus antre panjang di tempat pengujian Covid-19.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Di China, bahkan hanya dengan satu kasus Covid-19, dapat mendorong perintah tinggal di rumah dan larangan perjalanan yang ketat.
Warga Xi'an, Wei, mengatakan kepada AFP bahwa penguncian telah membuatnya merasa 'sengsara', karena serangkaian wabah telah mencegahnya melihat suaminya, yang tinggal di Beijing, selama berbulan-bulan.
"Beijing mengalami wabah beberapa waktu lalu, dan sekarang Xi'an memiliki wabah, itu hanya berganti-ganti," kata Wei.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Penguncian terjadi pada saat yang buruk bagi pelamar sekolah pascasarjana, yang sekarang berjuang untuk memastikan mereka dapat mengikuti ujian masuk pascasarjana nasional akhir pekan mendatang.
"Sudah seminggu kecemasan," kata salah satu calon ujian yang menolak menyebutkan namanya.
"Pusat ujian membutuhkan dua sertifikat asam nukleat dari 48 jam terakhir. Tapi sekarang pusat ujian terdekat hanya memberikan hasil elektronik, rumah sakit terdekat ditutup, dan pusat ujian tidak akan menjawab telepon," tambahnya.