WAHANANEWS.CO, Jakarta - Seorang wanita ditembak oleh petugas keamanan setelah menabrak gerbang markas CIA di Langley, Virginia, pada Kamis (22/5/2025) waktu setempat.
Perempuan itu mengabaikan perintah untuk berhenti dan terus melaju ke arah gerbang utama markas.
Baca Juga:
Tawarkan Pesangon ke Pegawai, CIA Tak Lagi Badan Mata-mata Terkuat Dunia
Petugas keamanan akhirnya melepaskan tembakan untuk menghentikan laju kendaraan. Juru bicara CIA menyatakan bahwa petugas telah “berurusan dengan seseorang” di luar pintu masuk.
Wanita tersebut kemudian berhasil ditangkap dan diamankan oleh pihak berwenang.
Identitas perempuan itu diidentifikasi sebagai Monia Spadaro, berusia 27 tahun.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Otoritas kini menyelidiki kemungkinan bahwa ia berada dalam kondisi mabuk saat insiden berlangsung.
Peristiwa ini terjadi hanya beberapa jam setelah penembakan yang melukai dua staf Kedutaan Besar Israel di Washington D.C.
Dalam pernyataan sebelumnya, CIA menyebutkan, “Terdapat insiden keamanan yang ditangani aparat penegak hukum di luar Markas Besar CIA.”
Juru bicara lembaga itu juga menambahkan, “Gerbang utama saat ini ditutup, karyawan disarankan untuk mencari rute alternatif.
Detail lebih lanjut akan disampaikan sesuai kebutuhan,” sebagaimana dilaporkan kepada CNBC.
Identifikasi dan Penyelidikan Awal
Menurut laporan NBC News, dua pejabat penegak hukum senior mengonfirmasi identitas wanita tersebut sebagai Monia Spadaro.
Otoritas masih menyelidiki apakah ia berada di bawah pengaruh alkohol ketika menabrak gerbang.
Catatan publik menunjukkan bahwa Spadaro pernah dinyatakan bersalah atas tuduhan mengemudi dalam keadaan mabuk pada tahun 2021.
Ia dijatuhi hukuman 180 hari penjara, namun pelaksanaannya ditangguhkan. Saat ini, Spadaro menjalani perawatan medis akibat luka tembak yang dideritanya dalam insiden tersebut.
FBI tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui motif di balik tindakan Spadaro.
Pihak berwenang belum dapat memastikan penyebab pasti kejadian itu, dan masih menelusuri kemungkinan adanya faktor-faktor lain yang terlibat.
Respons CIA dan Kilas Balik Insiden Serupa
Pasca insiden, gerbang utama markas CIA ditutup sementara. Karyawan CIA diarahkan untuk mencari rute alternatif demi kelancaran investigasi dan menjamin keamanan kompleks.
CIA mengeluarkan pernyataan resmi yang menegaskan, “Terdapat insiden keamanan yang ditangani aparat penegak hukum di luar Markas Besar CIA.” Namun, lembaga itu menolak memberikan rincian lebih lanjut mengenai kejadian tersebut.
Markas CIA, yang sejak 1999 dikenal dengan nama George Bush Center for Intelligence, bukan pertama kalinya menjadi lokasi insiden kekerasan.
Pada Januari 1993, Mir Aimal Kansi menembak mati dua pegawai CIA dan melukai tiga orang lainnya di depan gedung tersebut.
Kemudian pada bulan Maret tahun yang sama, seorang pria terlibat dalam kebuntuan selama berjam-jam dengan aparat di luar kompleks sebelum akhirnya menyerah.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]