WahanaNews.co, Jakarta - Kejahatan siber model bari diprediksi bakal marak terjadi di 2024. Sebutannya adalah 'financial sextortion' atau pemerasan seksual. Fakta yang mengerikan, kebanyakan korbannya adalah anak remaja di bawah umur.
Pemerasan seksual ini telah berkembang begitu pesat di wilayah Amerika Utara dan Australia. Pelakunya kebanyakan anggota kelompok penjahat siber dari Afrika Barat yang menamai diri mereka sebagai 'Yahoo Boys'.
Baca Juga:
Tak Beri Contoh yang Baik, Hukuman SYL Diperberat Jadi 12 Tahun Penjara
Studi terbaru dari Network Contagion Research Institute (NCRI) mengungkapkan bahwa sextortion didefinisikan sebagai kejahatan yang melibatkan orang dewasa dengan menargetkan remaja.
Pelaku melakukan siasat tertentu agar remaja secara sukarela mau memberikan foto-foto milik mereka yang bernuansa seksual.
Setelahnya, para penjahat siber akan memeras korban dengan ancaman akan memviralkan foto-foto mesum tersebut.
Baca Juga:
Pengakuan Tahanan KPK, Jika Tak Setor Pungli Dilarang Salat Jumat
Korban terpaksa membayar tebusan berulang kali melalui berbagai platform, seperti aplikasi P2P lending, transfer mata uang kripto, dan memberikan kartu hadiah (gift card).
Menurut Network Contagion Research Institute (NCRI), sebuah organisasi nirlaba, kejahatan sextortion banyak ditemui di platform media sosial seperti Instagram, Snapchat, dan Wizz, sebagaimana dilaporkan oleh CNBC International pada Rabu (31/1/2024).
Taktik yang digunakan oleh kelompok penjahat siber yang menyebut diri mereka sebagai "Yahoo Boys" menjadi populer sebagai cara untuk mendapatkan kekayaan dengan cepat di wilayah Afrika Barat.
Dampaknya, munculnya kelompok-kelompok kejahatan siber lain yang ikut melancarkan aksi serupa.
Sesungguhnya, sextortion ini sudah dipraktikkan selama bertahun-tahun dan di awal 2024 ini semakin marak terjadi.
"Kejahatan ini menyebabkan tingginya angka kematian di Amerika," kata Paul Raffle, analis intelijen senior yang memimpin studi NCRI.
Kejahatan yang umumnya menyasar remaja pria ini, menurut Direktur Intelijen NCRI Alex Goldenberg, telah memicu korban untuk mengakhiri hidup mereka.
Pada Agustus 2023, NBC News melaporkan dua pria Nigeria diterbangkan ke AS untuk diadili atas skema sextortion yang dilakukan. Mereka menyebabkan anak berusia 17 tahun di Michigan bunuh diri. Namun, pelaku dinyatakan tidak bersalah pada September 2023.
Pada November 2023, menurut pengajuan pengadilan yang diperoleh CNBC dan NBC News, dewan juri mendakwa seorang pria Nigeria sebagai tanggapan atas tuduhan dari Agen Rahasia AS.
Melansir CNBC Indonesia, pria tersebut diduga terlibat dalam taktik Yahoo Boys, termasuk pemerasan seks dan penipuan online sebesar $2,5 juta atau setara Rp 39,4 miliar.
Dalam kasus itu, pria Nigeria bersama kolaboratornya menggunakan akun palsu di Facebook dan Snapchat. Mereka berpose dengan wajah remaja perempuan yang berparas menawan.
Lantas, mereka menargetkan remaja pria tertentu dan mendekati mereka secara online. Pada akhirnya, remaja pria yang menjadi korban secara sukarela menyerahkan foto-foto mesum mereka.
Setelah menyimpan foto tersebut, para korban diancam dan diminta tebusan secara berkali-kali. Foto itu tetap tak dihapus dan dijadikan bulan-bulanan untuk mendapat uang.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]