WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menunjukkan kekesalannya atas kunjungan Presiden Tiongkok Xi Jinping ke Vietnam.
Menurut Trump, pertemuan antara Tiongkok dan Vietnam berpotensi merugikan Amerika Serikat.
Baca Juga:
China Tegaskan Siap Hadapi Perang Dagang, Serukan Dialog Setara
“Saya tidak menyalahkan China, juga tidak menyalahkan Vietnam. Saya tahu pertemuan itu untuk mengacaukan Amerika Serikat,” kata Trump.
Kunjungan Xi ke Vietnam merupakan bagian dari lawatannya ke Asia Tenggara. Selain Vietnam, ia juga dijadwalkan mengunjungi Malaysia dan Kamboja.
Di Vietnam, Xi mengajak negara tetangganya itu untuk mempererat kerja sama dalam menjaga sistem perdagangan bebas global.
Baca Juga:
AMRO Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5% di 2025, Di Bawah Target
Ia juga menyuarakan penolakan terhadap tindakan sepihak yang dapat mengganggu stabilitas perdagangan dunia.
Pernyataan ini dinilai sebagai sindiran terhadap Amerika Serikat, yang belakangan menerapkan kebijakan tarif secara sepihak.
Xi menegaskan bahwa Tiongkok dan Vietnam berada di titik balik sejarah, dan harus maju bersama dalam memperkuat kerja sama bilateral.
Hubungan kedua negara sempat tegang pada era Perang Dingin, saat tentara Tiongkok menyerbu Vietnam karena perbedaan sikap politik.
Saat itu, Vietnam berpihak pada Uni Soviet, sementara Tiongkok memilih menjauh dari blok tersebut.
Kunjungan Xi kali ini mendapat respons sinis dari Presiden Trump, yang menilai pertemuan antara Xi dan pemimpin Vietnam dimaksudkan untuk merugikan Amerika Serikat.
Selama kunjungan tersebut, Tiongkok dan Vietnam menandatangani 45 kesepakatan kerja sama lintas sektor, termasuk dalam bidang kecerdasan buatan, rantai pasok, patroli maritim bersama, serta pengembangan jaringan rel kereta api.
Salah satu kerja sama utama adalah proyek rel kereta api senilai US$8 miliar (Rp134,5 triliun), yang akan menghubungkan pelabuhan besar di Vietnam bagian utara dengan perbatasan Tiongkok.
Jalur ini akan melewati kawasan industri utama Vietnam, yang menjadi lokasi pabrik dari perusahaan global seperti Samsung, Foxconn, dan Pegatron.
Para pengamat menilai kunjungan Xi merupakan strategi untuk mempererat hubungan Tiongkok dengan negara-negara ASEAN.
Asia Tenggara dianggap sebagai mitra dagang penting di tengah meningkatnya tekanan ekonomi dari kebijakan tarif Amerika Serikat.
Secara historis, Tiongkok memang memiliki pengaruh besar dalam dinamika politik dan ekonomi kawasan ini.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]