WahanaNews.co | Penderita penyakit maag dan GERD akan merasa tak nyaman. Apalagi jika sedang kambuh, rasa sakit yang teramat terasa dari perut hingga ke ulu hati. Agar maag dan GERD tak kambuh, maka harus bisa menghindari berbagai makanan yang jadi pemicunya.
Lantas apa saja makanan tersebut?
Baca Juga:
Sering Dianggap Sama, Ini Bedanya Maag dan GERD
Menurut ahli penyakit dalam dr. Adeline, SpPD, berikut berbagai makanan pemicunya,
1. Cokelat
Mengutip Academy of Nutrition and Dietetics, cokelat memperlambat laju pengosongan perut yang menyebabkan LES (Lowes Esophageal Spincter) menjadi rileks. LES merupakan otot berupa katup yang menjaga isi perut agar tidak mengalir mundur ke kerongkongan. Rileksnya otot ini yang memicu asam lambung bergerak naik kek kerongkongan yang kemudian mengiritasi jaringan sensitif pada kerongkongan. Cokelat juga mengandung zat methylxanthine, yang merangsang jantung dan melemaskan jaringan otot polos.
Baca Juga:
Marak Jajanan Pedas, Ini 4 Dampak Jika Terlalu Banyak Konsumsi Bubuk Cabai
2. Buah sitrus
Sitrus merupakan kelompok buah-buahan yang mengandung kadar asam tinggi. Buah-buahan seperti lemon, jeruk dan jeruk nipis, hingga anggur dapat memicu GERD semakin parah. Dijelaskan dr. Adeline, SpPD salah satu tanda khas dari GERD adalah heart burn (sensasi seperti terbakar). Sitrus jadi jenis buah-buahan yang harus dihindari karena kadar asamnya yang tinggi, dan memicu perut untuk memproduksi asam lebih banyak. Hal ini menyebabkan perut terasa begah dan menyebabkan refluks.
3. Mint
Sama halnya dengan makanan pemicu gerd atau maag lainnya, mint juga memiliki mekanisme yang sama ketika dicerna dalam tubuh. Mint juga merilekskan otot di esofagus termasuk sfingter, sehingga asam serta sisa makanan mengalir kembali dan menyebabkan refluks yang lebih parah.
4. Gorengan
Memiliki lemak jenuh yang sangat tinggi, dan membutuhkan waktu yang lama agar dapat terurai di perut serta memperlambat proses pencernaan. Supaya bisa memecah lemak kompleks ini, perut akan menghasilkan lebih banyak asam. Akibatnya, perut akan menjadi lebih kenyang dan meningkatkan kemungkinan terjadinya refluks.
5. Makanan pedas
Penelitian menunjukkan bahwa makanan pedas dapat menyebabkan sakit perut dan gejala terbakar jika memiliki gangguan gastrointestinal fungsional. Capsaicin, senyawa kimia yang membuat makanan terasa pedas, dapat mengiritasi bagian kerongkongan, yang dapat menyebabkan refluks asam. [sdy]