WahanaNews.co, Jakarta - Maag dan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) sering kali disalahartikan sebagai kondisi yang sama, padahal keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Kedua gangguan pencernaan ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada perut dan gejala lainnya, tetapi penyebab dan karakteristiknya berbeda.
Baca Juga:
Tak Hanya Mual, Ini 7 Gejala Tak Umum Asam Lambung dan GERD
1. Karakteristik
Maag (Gastritis): Maag, atau gastritis, adalah peradangan pada dinding lambung. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi bakteri, penggunaan obat-obatan tertentu, stres, atau pola makan yang tidak sehat. Gejalanya meliputi rasa sakit atau terbakar di daerah perut atas, mual, muntah, dan kadang-kadang perut terasa kembung.
GERD (Gastroesophageal Reflux Disease): GERD adalah kondisi yang terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan (esophagus) secara teratur. Ini disebabkan oleh disfungsi katup antara lambung dan kerongkongan, yang seharusnya mencegah asam lambung naik. Gejala umum GERD melibatkan sensasi terbakar di dada (heartburn), regurgitasi asam, batuk kronis, dan sulit menelan.
Baca Juga:
6 Ciri-ciri Asam Lambung Naik
2. Penyebab
Maag: Gastritis dapat disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori, penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), konsumsi alkohol berlebihan, atau faktor-faktor lain yang merusak lapisan pelindung lambung.
GERD: GERD disebabkan oleh disfungsi katup pangkal lambung (lower esophageal sphincter) yang seharusnya mencegah asam lambung naik ke esophagus. Faktor risiko termasuk kelebihan berat badan, kehamilan, merokok, dan makan besar sebelum tidur.