WahanaNews.co, Jakarta - Marah adalah respons alami terhadap situasi yang menekan atau frustrasi, namun ketika marah menjadi pola perilaku yang sering terjadi, dampak negatifnya dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Berikut adalah 7 dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh seringnya merasa marah:
Baca Juga:
Ahli Beri 6 Trik Redakan Otot Nyeri serta Tegang di Leher dan Bahu
1. Kesehatan Jantung yang Terancam
Seringnya merasa marah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Ketika seseorang marah, tekanan darah dan detak jantung cenderung meningkat secara drastis.
Jika hal ini terjadi secara terus-menerus, dapat meningkatkan risiko hipertensi, serangan jantung, atau stroke.
Baca Juga:
Sidokkes Polres Sibolga Layani Warga Cek Kesehatan Gratis
2. Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh
Marah yang berkepanjangan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh rentan terhadap infeksi dan penyakit.
Tingkat stres yang tinggi karena sering marah dapat mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh sulit untuk melawan virus dan bakteri.
3. Gangguan Kesehatan Mental
Seringnya merasa marah dapat berkontribusi pada gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan suasana hati.
Marah yang tidak terkendali dapat menyebabkan perasaan putus asa, kesedihan, dan perasaan tidak berharga.
4. Meningkatkan Risiko Penyakit Kronis
Stres kronis akibat sering marah telah terkait dengan peningkatan risiko penyakit kronis seperti diabetes, obesitas, dan gangguan pencernaan.
Stres yang berkepanjangan dapat memengaruhi metabolisme tubuh dan mengganggu keseimbangan hormon, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko penyakit-penyakit tersebut.
5. Gangguan Tidur
Marah yang tidak terkendali dapat menyebabkan gangguan tidur, seperti insomnia atau tidur yang tidak nyenyak.
Pikiran yang terus menerus dipenuhi dengan kemarahan atau stres dapat membuat sulit bagi seseorang untuk bersantai dan tertidur dengan nyaman.
6. Menurunkan Kualitas Hubungan Sosial
Sering marah dapat merusak hubungan sosial dengan orang lain, baik itu dengan keluarga, teman, atau rekan kerja.
Sikap marah yang sering dapat membuat orang di sekitar merasa tidak nyaman atau bahkan menjauhkan diri dari kita, memperburuk isolasi sosial dan meningkatkan tingkat stres.
7. Mengganggu Produktivitas dan Kinerja
Ketika seseorang merasa marah, fokus dan konsentrasi cenderung terganggu, yang dapat mengurangi produktivitas dan kinerja dalam kegiatan sehari-hari.
Marah yang berkepanjangan dapat menghambat kemampuan seseorang untuk berpikir jernih dan membuat keputusan yang tepat.
Mengelola emosi dengan baik dan mencari cara untuk mengatasi rasa marah secara konstruktif sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Menjalani gaya hidup yang seimbang, termasuk olahraga, meditasi, dan terapi, dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesehatan emosional seseorang.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]