WahanaNews.co | Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat melaporkan, terdapat 2.146 kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya sejak Januari hingga 20 Mei 2024.
"Data kasus menunjukkan peningkatan di bulan Maret - April masing-masing 626 dan 796 kasus. Sedang per tanggal 20 Mei ada 381 kasus,” kata dr. Arum Ambarsari, M.Epid, Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Sudinkes Jakarta Barat menjawab pertanyaan WahanaNews.co, Selasa (21/5/2024).
Baca Juga:
Kasus DBD di Jakarta Barat Meningkat, Sudinkes Minta Lakukan 3 Langkah Penting
Menurut Arum, faktor kelembaban udara menjadi penyebab meningkatnya kasus DBD di bulan April yang mencapai 80 persen.
“Kelembaban udara tingkat tersebut berpotensi tinggi untuk meningkatkan kasus DBD,” katanya menambahkan.
Ditambahkan Arum, berdasarkan data kasus per Kecamatan dari Januari hingga 20 Mei, Sudinkes Jakarta Barat mencatat jumlah kasus DBD terbanyak ada di Cengkareng dan Kebon Jeruk.
Baca Juga:
Vaksin DBD Sudah Dapat Dilakukan di Indonesia, Ini Syaratnya
Lalu Kalideres dan Kembangan.
Untuk mencegah meluasnya penyakit ini, Sudinkes Jakarta Barat terus melakukan pengendalian dengan cara pemantauan jentik DBD melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus dengan mengutamakan peran serta masyarakat dan meningkatkan promosi kesehatan tentang DBD kepada masyarakat luas.
3M Plus yang dapat diterapkan untuk mencegah DBD yaitu menguras penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan memanfaatkan kembali barang-barang bekas.