WahanaNews.co | Antibodi
yang dihasilkan hewan Llama, saat ini tengah diteliti untuk dijadikan obat
Covid-19. Uji klinis masih berlangsung di laboratorium perusahaan biomedis
Belgia.
Baca Juga:
Peneliti: Laba-laba Gunakan Jaringnya untuk Mendengar
Tim peneliti dari VIB-UGent Center for Medical Biotechnologi
di Ghent, Belgia mengklaim bahwa antibodi yang dihasilkan dari seekor Llama
telah berhasil melumpuhkan virulensi infeksi virus corona, termasuk variannya
lainnya dalam uji laboratorium.
Peneliti mengatakan bahwa antibodi dari Llama disebut dapat
menjadi suplemen vaksin untuk membantu mereka yang memiliki sistem imun lebih
rendah, serta menjadi obat bagi penderita SarS-CoV-2.
Antibodi Llama disebut memiliki ukuran yang sangat kecil.
Mereka dapat menempel di bagian spesifik pada spike protein virus SarS-CoV-2,
dan membuat virus sulit bermutasi.
Baca Juga:
Miliki Bisa, Spesies Hiu Baru Ditemukan di Inggris
Selain itu Antibodi Llama juga menunjukkan aktivitas
netralisasi yang kuat terhadap virus corona varian Delta yang sangat menular.
Para peneliti melakukan uji klinis kepada manusia sejak
pekan lalu, dalam kemitraan dengan perusahaan farmasi Belgia UCB. Antibodi itu
diberikan kepada beberapa sukarelawan dengan kondisi sehat dan yang tengah di
rawat akibat paparan virus corona.
Dengan demikian, peneliti berharap uji klinis itu memberikan
hasil yang sama seperti penelitian di laboratorium.
Salah satu pemimpin VIB-UGent, Xavier Saelens, menjelaskan
Llama menghasilkan antibodi yang lebih kecil ukurannya dibanding antibodi yang
dihasilkan mamalia lain. Selain itu dia menyebut antibodi Llama lebih stabil
dan lebih mudah untuk direproduksi.
"Ukurannya yang kecil... memungkinkan mereka mencapai
target, menjangkau bagian virus yang sulit diakses dengan antibodi
konvensional," katanya seperti dilansir Reuters.
Seperti dilansir CGTN, Para ilmuwan telah meneliti
penggunaan antibodi Llama untuk mengatasi virus lain sebelum pandemi, dengan
sebuah penelitian yang dirilis pada 2016 tentang bagaimana mereka dapat
membantu melawan SARS dan MERS.
Dua tahun lalu, perusahaan farmasi asal Prancis, Sanofi
menggelontorkan dana US$4,6 miliar atau senilai Rp66 triliun (kurs Rp14.406)
kepada perusahaan medis berbasis di Ghent dalam penelitian antibodi Llama. [qnt]