"Bisa ningkatin risiko diabetes kalau konteksnya kita sering atau rutin makan itu," ujarnya dilansir dari Kompascom.
Alasannya, berdasarkan informasi nilai gizi yang tertera, es krim kemasan yang banyak beredar nyaris seluruhnya terdiri dari gula, pemanis dan lemak.
Baca Juga:
Resmi Menjadi Es Krim Ofisial Tim Indonesia, Aice Dukung Atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024
"Bahkan gak ada serat jadi ya sumbangannya ke tubuh itu karbo dan lemak dominan," tambahnya.
Risikonya semakin tinggi ketika kita menikmati seporsi es krim dari kedai atau franchise tertentu yang tidak mencantumkan informasi nutrisinya.
"Bisa dibilang begitu karena kita gak tau nih dalam 1 porsi itu berapa sih kandungan gula & lemaknya," jelas Ulfa.
Baca Juga:
Aice Group Meraih Penghargaan "Indonesia Best CSR in Consumer Goods Sector 2024"
Namun ia mengingatkan jika risiko diabetes terjadi jika kita terlalu sering mengkonsumsi es krim tersebut.
Misalnya setiap hari atau lebih dari tiga kali dalam satu minggu.
Sebaliknya, Ulfa berpendapat jika masih tergolong aman apabila kita membatasi diri hanya makan es krim satu kali dalam seminggu.