WahanaNews.co | Palang Merah Indonesia (PMI) Republik Indonesia (RI) mengirimkan tim medis untuk membantu proses evakuasi para korban gempa di Turki, sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan.
"Ya ini tim kesehatan yang tergabung dalam tim nasional. PMI mengirimkan lima orang tenaga kesehatan (yang terdiri) dokter dan perawat, ahli-ahli xray ke sana," ujar Ketua Umum PMI RI, Jusuf Kalla (JK) di Kedutaan Besar Turki di Jakarta, Jumat (10/2/2023).
Baca Juga:
Bupati Taput Serahkan Bantuan Mensos Tahap I untuk Pembangunan 22 Unit Rumah Korban Gempa
JK mengatakan, pengiriman tim kesehatan ini sebagai komitmen solidaritas kemanusiaan, apalagi PMI tergabung dalam relawan internasional. Sehingga ketika terjadi bencana di suatu negara/wilayah, PMI selalu hadir membantu proses tanggap darurat hingga rehabilitasi.
Menurut dia, tim yang diberangkatkan akan bertugas hingga masa tanggap darurat selesai. Selanjutnya, PMI akan melakukan langkah-langkah strategis lain dalam proses pemulihan hingga rekonstruksi.
"Tahapan bencana tim darurat, emergency, kemudian tim rehabilitasi, dan rekonstruksi. Jadi bantuan kita pertama ini dalam tanggap darurat, nanti berikutnya lagi kita bantu dengan perumahan-perumahan," paparnya.
Baca Juga:
15.000 Superqurban Dikirim ke Turki untuk Makanan Darurat Korban Gempa
Sebagai tahap awal, lanjutnya, PMI tidak hanya memberangkatkan tim medis, termasuk akan menyalurkan bantuan sebesar 100 ribu dolar AS.
Ia pun mengajak masyarakat Indonesia berdonasi meringankan beban para penyintas gempa Turki dan Suriah. Menurutnya, berapapun uluran tangan yang diberikan, akan sangat membantu dan bermanfaat bagi warga yang terdampak gempa.
Di samping itu, kata dia, bantuan yang diberikan layaknya balas budi kepada masyarakat Turki. Pasalnya, saat gempa yang disusul tsunami di Aceh pada 2004, masyarakat Turki mengirimkan tim medis hingga sejumlah bantuan lainnya untuk para penyintas tsunami Aceh.
"Sumbangan Turki saat bencana di Aceh sangat besar, membangun rumah sampai 1.000, jadi kita bersama-sama membantu," imbuhnya.
Sementara itu, KBRI Ankara kembali mengirimkan tim evakuasi yang akan melakukan perjalanan dari Ankara ke lokasi gempa di Dyarbakir, Sanliurfa, Hatay, dan Gaziantep selama tiga hari untuk menyisir WNI yang meminta evakuasi.
“Kami sudah menerima permintaan baru untuk evakuasi dari 12 WNI dari wilayah yang langsung terdampak gempa,” ujar Ketua Tim Evakuasi Tahap Kedua yang juga Atase Perdagangan KBRI Ankara, Eric Gokasi Nababan.
Nababan menambahkan bahwa ada kemungkinan selama dalam perjalanan akan ada permintaan evakuasi baru yang masuk karena masih terus terjadi gempa susulan. Namun ia berharap evakuasi ini menjadi yang terakhir dilaksanakan.
“Kita harapkan ini evakuasi final. No one should left behind,” ujar dia.
Dalam perjalanan ini, kata dia, tim akan mengantarkan 179 paket bantuan logistik bagi WNI yang tersebar di wilayah gempa yang memilih tinggal, tetapi membutuhkan bantuan logistik.
Paket yang disiapkan KBRI akan dikirimkan langsung sesuai dengan kebutuhan masing-masing WNI karena jalur pengiriman logistik telah terhenti sama sekali.[mga]