WahanaNews.co, London - Lebih dari 300.000 demonstran, baik yang mendukung maupun menentang Palestina, memenuhi kota London, Inggris, pada Sabtu (11/11/2023).
Situasi menjadi kacau ketika para peserta demonstrasi terlibat bentrokan dengan kepolisian dan melepaskan kembang api di jalanan.
Baca Juga:
Manchester United Juara Piala FA Usai Kalahkan Manchester City 2-1
Ratusan ribu pendukung pro-Palestina menggelar unjuk rasa di London, menyerukan gencatan senjata dalam konflik Israel di Gaza. Unjuk rasa ini menjadi yang terbesar di kota tersebut hingga saat ini.
Di samping itu, muncul gelombang protes terhadap pawai pro-Palestina yang diadakan pada Hari Gencatan Senjata, sebuah hari di mana Inggris mengenang para pasukannya yang tewas dalam perang dengan upacara di tugu peringatan perang.
Aksi unjuk rasa ini terus berlanjut setelah seminggu ketegangan, yang mengakibatkan pemerintah mendesak pembatalan aksi tersebut, dan polisi melaporkan telah melakukan sejumlah penangkapan.
Baca Juga:
Nenek di Inggris Diselidiki Gara-gara Sering Menang Lotre
Sekitar 150 orang dari protes massal ditahan berdasarkan undang-undang ketertiban umum karena mengenakan penutup wajah dan menyalakan kembang api, sementara 82 pengunjuk rasa ditahan untuk mencegah mereka menyusup ke dalam pawai utama.
Polisi menyita sejumlah senjata dari pengunjuk rasa, termasuk pisau dan knuckleduster.
Sekitar 1.850 petugas polisi, termasuk beberapa dari pasukan lain di Inggris, telah dikerahkan untuk menjaga perdamaian.