WahanaNews.co | Di bulan Ramadhan, umat Islam
menjalankan ibadah puasa sebulan penuh.
Penderita
penyakit asam lambung mungkin khawatir dengan kondisi kesehatan jika berpuasa.
Baca Juga:
Perkuat Pertumbuhan UMKM Gorontalo, Bazar Ramadhan BI Capai Omzet 337 Persen
Padahal,
ahli mengatakan bahwa berpuasa di bulan Ramadhan tidak hanya memberikan manfaat
kesehatan secara keseluruhan, tetapi juga dapat mengatasi masalah asam lambung.
Hal ini
telah dibuktikan, salah satunya, lewat penelitian yang dilakukan oleh Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB
dan tiga orang koleganya yang dipublikasikan Januari 2016.
Penelitian
tersebut meneliti efek puasa Ramadhan terhadap berat badan dan komposisi tubuh
pada orang-orang sehat.
Baca Juga:
Jelang Lebaran, Kapolda Kalteng Sebar 1.826 Personel Keamanan
Salah
satu temuannya, ungkap Ari, adalah terjadi perbedaan signifikan pada kesehatan
orang-orang yang berpuasa Ramadhan dibandingkan yang tidak berpuasa, termasuk
dalam hal kesehatan lambung.
"Orang
yang berpuasa lebih sehat lambungnya, Gerd-nya
juga lebih baik," kata Ari dalam seminar awam dan media bertajuk Tips Sehat Puasa ala Guru Besar FKUI,
Senin (12/4/2021).
Setidaknya,
ada tiga alasan yang dapat menjelaskan mengapa berpuasa dapat menyembuhkan asam
lambung, yakni:
1. Pola Makan Lebih Teratur
Penyakit
asam lambung terjadi ketika pola makan tidak teratur.
Sementara
orang yang berpuasa sudah pasti memiliki pola makan yang teratur, yakni pada
saat sahur dan buka.
Apalagi
di bulan Ramadhan, puasa dilakukan selama satu bulan penuh.
2. Pola Makan Lebih Sehat
Ketika
kita berpuasa, tentunya pola makan kita akan lebih sehat dan terkendali.
Sementara ketika tidak berpuasa dan boleh makan seharian penuh, ada
kecenderungan kita akan mengonsumsi berbagai macam makanan yang tidak semuanya
sehat.
"Umumnya
cokelat, keju, lemak, asam, pedas, itu kita konsumsi yang akan akan mengganggu
lambung," ucap Ari.
Para
perokok juga cenderung menghabiskan jumlah batang rokok yang lebih sedikit di
bulan puasa karena waktu merokoknya jauh lebih terbatas.
Selain
itu, di bulan Ramadhan, umat Islam juga lebih dianjurkan memanfaatkan waktu
untuk lebih banyak beribadah.
3. Pengendalian Diri
Di
bulan Ramadhan, pada umumnya umat Islam akan lebih banyak berzikir, membaca Al
Quran, dan melakukan aktivitas ibadah lainnya.
Aktivitas-aktivitas
tersebut akan memberikan ketenangan.
Menurut
Ari, ketenangan akan berdampak pada penurunan produksi asam lambung.
Sebaliknya,
rasa gelisah, cemas, atau ketakutan bisa berdampak pada peningkatan asam
lambung.
"Itu
yang disebut brain-gut axis, otak dan
lambung saling berhubungan, itulah kenapa saya bilang bahwa orang yang sakit
lambung akan sembuh (saat berpuasa)," ujar Ari. [qnt]