WahanaNews.co | Saat ini dunia diresahkan wabah cacar monyet. Marak beredar informasi, kasus cacar monyet terkonsentrasi di kelompok pria yang melakukan hubungan seks dengan sesama pria atau bergonta-ganti pasangan.
Namun Kementerian Kesehatan RI menegaskan, cacar monyet bukan penyakit menular seksual.
Baca Juga:
Kemenkes Laporkan 1 Warga Jakarta Terkena Cacar Monyet
Juru bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril menjelaskan cacar monyet bisa menular melalui sentuhan dengan lesi atau ruam pasien cacar monyet, cairan tubuh, droplet, hingga sentuhan dengan benda yang terkontaminasi seperti handuk, sprei, sarung bantal, dan barang-barang lainnya.
"Bukan karena seksual yang menyebabkan penularan itu seperti halnya HIV atau Aids. Tapi ini karena kontaknya. Kebetulan, mereka ini kontak dekat kepada orang yang sedang kena cacar monyet. Bukan hanya di alat kelaminnya, tapi juga di seluruh tubuh jika dia berhubungan kontak erat, bukan berhubungan seks saja. Mungkin bersalaman, berpelukan menjadi sumber penularan," ujarnya dalam konferensi pers virtual bertajuk 'Update Penanganan Monkeypox di Indonesia', Rabu (27/7/2022).
Dengan begitu, dr Syahril menegaskan tindak lanjut dan pengawasan terkait cacar monyet tidak boleh bersifat diskriminatif kepada kelompok tertentu.
Baca Juga:
Resmi, WHO Ganti Nama Cacar Monyet dari ‘Monkeypox’ Jadi ‘Mpox’
Lantaran virus cacar monyet pada dasarnya menular lewat kontak dekat, siapa pun bisa terpapar virus ini tanpa memandang orientasi seksualnya.
"Penularan ini bukan hanya masalah seksual, kelompok lain juga akan menyebabkan penularan sehingga tentu saja pengawasannya kita secara general. Tentu saja kelompok tertentu tadi menjadi perhatian, karena data di dunia begitu," imbuh Syahril.
Hal senada disampaikan oleh spesialis penyakit dalam dan konsultan penyakit infeksi, dr Robert Sinto, SpPD, K-PTI-RSCM. Pada dasarnya, cacar monyet bukan penyakit menular seksual.