"Masa invasi (0-5 hari), demam tinggi, sefalgia berat, limfadenopati, myalgia dan astenia," jelasnya.
Selanjutnya disebutkan terdapat masa erupsi yang terjadi pada 1-3 hari pasca demam. Syahril menyebut pada masa ini pasien akan mengalami ruam pada kulit.
Baca Juga:
Berikut Tips Pencegahan Cacar Monyet Agar Tidak Tertular
"Masa erupsi (1-3) hari pasca demam terjadi ruam pada kulit. Ruam 95% mengenai wajah, telapak tangan dan kaki 75%, mukosa 70%, alat kelamin 30%, selaput lendir mata 20%," kata Syahril.
Seperti diketahui, kini Kemenkes telah umumkan temuan kasus cacar monyet pertama di Indonesia.
Untuk itu, masyarakat perlu mengetahui beberapa hal tentang cacar monyet yang dilansir dari laman WHO berikut ini.
Baca Juga:
Kasus Cacar Monyet di Jakarta Barat Bertambah Jadi 10 Orang
Apa itu penyakit cacar monyet? Cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.
Virus cacar monyet termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.
Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.