Penelitian menunjukkan bahwa penularan melalui menyentuh
permukaan lebih mungkin terjadi dalam 24 jam pertama setelah seseorang
terinfeksi. Artinya, jika ada anggota keluarga di rumah yang diketahui
terinfeksi SARS-CoV-2 dalam 24 jam terakhir, maka disinfeksi rumah perlu
dilakukan. Pasalnya, tingkat penularan dalam rumah tangga dengan keberadaan anggota
keluarga positif Covid-19 ditemukan lebih rendah saat rumah telah didisinfeksi.
"Jadi, menjaga permukaan tetap bersih dengan melakukan
disinfeksi bukannya buang-buang waktu. Hanya saja, perlu diingat bahwa
disinfeksi bukan satu-satunya cara penting untuk mengurangi risiko," kata
CDC. Imbauan itu dikeluarkan CDC dalam rangka memperbarui panduannnya terkait
disinfeksi permukaan di lingkungan komunitas atau publik.
Baca Juga:
Jadi Pupuk serta Fungisida, Ini 5 Manfaat Susu untuk Tanaman dan Berkebun
Dalam beberapa situasi, lanjut Hill, membersihkan permukaan
dengan menggunakan sabun atau deterjen sudah cukup untuk mengurangi risiko
penularan.
"Cairan disinfektan tidak terlalu diperlukan. Kecuali
jika ada orang yang terinfeksi dan telah berada di rumah dalam 24 jam
terakhir," kata Hill.
Pembersihan, ujar Hill, juga harus fokus pada area-area yang
sering disentuh seperti gagang pintu dan sakelar lampu.
Baca Juga:
Bhabinkantibmas Polsek Gido Monitoring Penyemprotan Disinfektan di Rumah Warga Desa Sisarahili
Disinfektan Bisa
Berbahaya
Alih-alih membersihkan, terlalu sering menggunakan
disinfektan juga bisa berbahaya. Penyelidikan menunjukkan bahwa beberapa orang
tak sengaja meminum, menghirup, atau menyemprotkan disinfektan ke kulit mereka
tanpa pengetahuan mengenai disinfektan itu sendiri. Cara ini dapat menimbulkan
kerusakan serius pada tubuh.