WahanaNews.co I Virus corona atau COVID-19, memang
tak akan ada habisnya. Bahkan, pasien yang sudah dinyatakan sembuh pun, katanya
masih bisa terkena virus itu untuk kedua kalinya.
Baca Juga:
Korupsi APD Kemenkes, KPK Ungkap Satu Tersangka Beli Pabrik Air Minum Kemasan Rp60 Miliar
Adakah alasan kenapa seseorang bisa terinfeksi virus corona
lagi walaupun sudah sempat sembuh?
Semua Virus Memang Bisa Menginfeksi Lagi
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Menanggapi hal di atas, dr. Arina Heidyana dari KlikDokter
menjelaskan memang benar seseorang yang sudah sempat dinyatakan sembuh bisa
tertular kembali jika berada dekat dengan orang yang masih sakit (berada di
lingkungan bervirus).
"Yang namanya virus, nggak cuma coronavirus, memang tetap
bisa menginfeksi tubuh manusia berulang-ulang kali. Apalagi jika seseorang
memiliki daya tahan tubuh lemah. Kalau kekebalan tubuh kalah, virus bisa masuk
ke masa inkubasinya lagi, dan orang tersebut akan menunjukkan gejala sakit
kembali," kata dr. Arina.
Ini sama halnya ketika Anda terkena flu biasa. Mungkin Anda
pernah kesal dan mengatakan kalimat seperti ini "Perasaan baru beberapa hari
sembuh dari flu, deh, sekarang sudah bersin-bersin lagi!" Nah, jadi mirip
seperti itu kondisinya.
Selain karena tetap berada di satu lingkungan dan berdekatan
dengan orang yang masih terinfeksi virus corona, ada satu lagi yang bisa
meningkatkan risiko terinfeksi kembali. Hal itu adalah langsung beraktivitas berat dan terlalu memforsir
diri.
Ketika baru sembuh, tubuh membutuhkan waktu untuk
meningkatkan kembali daya tahannya seperti semula. Itu semua bisa dilakukan
dengan cara memperbanyak istirahat, makan makanan bergizi, dan juga tidak
stres.
Kalau baru banget sembuh Anda langsung bekerja lembur atau
bepergian malam dan telat makan, tentu tubuh akan kembali drop. Orang yang baru
sembuh tidak boleh langsung kembali 100 persen ke aktivitas semula selama
beberapa hari ke depan.
Apakah Infeksi Berulang Lebih Berbahaya?
Dilansir dari laman Taiwan News, seorang dokter di Kota
Wuhan, Provinsi Hubei mengatakan, kalau seseorang sangat mungkin untuk
terinfeksi coronavirus kedua kalinya.
Beberapa orang ada yang bisa sembuh berkat kemampuan daya
tahan tubuhnya yang membaik.
Sayangnya, obat-obatan yang diberikan untuk meredakan gejala
dari virus mematikan tersebut akan merusak jaringan jantung.
Lalu, ketika seseorang terinfeksi lagi, antibodinya tidak
bisa membantu secara maksimal dan penderitanya bisa berisiko terkena gagal
jantung.
Kendati demikian, sampai sekarang belum ada pemberitaan
mengenai terkena infeksi virus korona dua kali (reinfeksi) yang berakibat
fatal, ini karena beberapa pernyataan sifatnya masih berupa teori.
Hal ini membuat kita tidak bisa langsung mengiyakan bahwa
reinfeksi yang terjadi akan berdampak lebih parah ketimbang infeksi yang
pertama.
Infeksi virus corona disebut-sebut juga pandai mengelabui.
Awalnya diketahui punya masa inkubasi 14 hari. Namun, kini bisa memanjang
sampai 24 hari!
Bahkan, jika suspect hanya dites sekali saja lalu hasilnya
negatif, belum tentu hasilnya benar-benar negatif dari virus corona, lho!
Oleh sebab itu, beberapa dokter di Tiongkok menyarankan
untuk melakukan pengecekan positif atau negatif terkena virus corona dalam
beberapa kali.
Bahkan, hal ini sempat terjadi pada dr. Li Wenliang, dokter
pertama yang memperingati tentang wabah corona Desember kemarin. Namun, ia juga
terjangkit dan telah meninggal akibat virus corona itu sendiri.
Dokter Li awalnya hanya sekali melakukan tes virus corona,
hasilnya pun saat itu negatif. Namun setelah dilakukan tes ulang, barulah ia
dinyatakan positif COVID-19.
Jadi jelas, untuk mendiagnosis coronavirus ini harus
dilakukan tes beberapa kali, tidak cukup cuma sekali.
Tidak Ada yang Kebal dari Virus Corona!
Sementara itu, karena di Indonesia sendiri belum ada kasus
positif virus corona, sebagian masyarakat di sini ada yang menganggap bahwa
"orang kita" kebal terhadap virus mematikan itu.
Pada kenyataannya, hal itu tidak benar, ya. Meski di sini
belum ada kasus positif, namun beberapa hari lalu ada pemberitaan tentang
puluhan orang Indonesia di kapal pesiar Diamond Princess negatif COVID-19!
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengungkapkan bahwa 3
dari 78 WNI yang menjadi kru kapal positif terkena virus corona.
Total orang yang positif di kapal tersebut sekarang mencapai
446 orang. Dua dari tiga WNI sudah dibawa ke rumah sakit di Kota Chiba, Jepang.
Jadi, siapapun, termasuk orang Indonesia, berisiko
terinfeksi virus corona, baik untuk pertama kalinya maupun untuk kedua kali.
Sangat penting untuk mencegah COVID-19, terutama menjaga kebersihan diri dan
menguatkan daya tahan kekebalan tubuh. (tum)