WahanaNews.co | Penuh
keyakinan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan jika wilayahnya
sudah mencapai herd immunity lantaran cakupan vaksinasinya sudah lebih dari 100
persen.
Baca Juga:
PPKM Luar Jawa-Bali Diperpanjang, Daerah Level 3 Bertambah
Ahli epidemiologi mengingatkan, herd immunity tidak diukur
hanya dari cakupan vaksinasi.
"Herd immunity ditentukan bukan hanya dari vaksin saja.
Termasuk di antaranya jumlah kasus positif dan hasil survei DKI 2020 yang lalu.
Bukankah menurut penelitinya sudah 49 persen warga DKI memiliki antibodi untuk
Covid-19?" ujar Ahli epidemiologi dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi
Indonesia (PAEI) dr Masdalina Pane, Senin (23/8/2021).
"Lebih dari 100 persen itu kan vaksin pertama dan (di
DKI Jakarta) cukup banyak dari luar wilayah. Vaksin sendiri patokannya adalah
vaksin kedua," lanjutnya.
Baca Juga:
Benarkah Varian Omicron Bikin Herd Immunity Lebih Cepat Terbentuk? Ini Kata Pakar
Pakar epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky
Budiman menambahkan, sejumlah epidemiolog meyakini herd immunity dari Covid-19
pada dasarnya mustahil dicapai.
Terlebih, DKI Jakarta kini diterpa varian Delta yang
diketahui lebih mudah menular. Ambang batas yang perlu dicapai yakni 85 persen
vaksinasi dosis penuh. Ambang batas pun tidak menjamin kekebalan kelompok.
"Kita apresiasi masalah capaian pengendaliannya ya,
untuk DKI kita apresiasi. Tapi kalau bicara herd immunity, tidak pas. Yang pas
itu baru threshold-nya (ambang batas) saja. Itu pun kalau bicara Delta varian,
threshold harusnya yang divaksinasi penuh 85 persen dari total
penduduknya," terangnya.