WahanaNews.co | Polusi udara dapat mempengaruhi kesehatan mata dan telinga karena tingginya indeks polusi udaranya.
“Polusi itu berdebu akan membuat iritasi ke mata,” jelas Dokter umum dr. Madhita Kasoem, M.Sc, Aud-vestMed saat ditemui dalam acara bincang-bincang di kawasan Jakarta, Senin (4/9/2023).
Baca Juga:
Waspada! Kasus Pertama Cacar Monyet Klade I Muncul di California AS
Menurut dokter yang terhimpun dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini, aktivitas di luar saat polusi udara sedang berada di indeks tertinggi memang tidak dapat dihindari.
Oleh karena itu, sebaiknya gunakan pelindung atau alat proteksi mata untuk menghindari dampak yang dapat ditimbulkan terhadap kesehatan mata.
“Lebih pakai proteksi, kacamata, itu akan mengurangi,” ujar Madhita yang juga praktik di Siloam Hospitals Lippo Village dan Kasoem Hearing Center & Speech Center Ctec itu.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Selain itu, polusi udara juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan telinga. Secara umum, telinga dibagi menjadi tiga bagian, yakni telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam serta memiliki kaitan terhadap beberapa masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh polusi udara maupun faktor lainnya.
“Kalau untuk polusi, biasanya ada hubungan sama alergi, kemudian kalau batuk atau pilek hubungannya ke telinga tengah,” ucap dokter lulusan dari Universitas Trisakti tersebut.
Adapun polusi udara dapat menyebabkan gangguan pada saluran pernapasan, salah satunya adalah pilek alergi atau rhinitis alergi pada sebagian orang.