WAHANANEWS.CO, Jakarta - Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) kini menjadi sorotan serius di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Penyakit ini tergolong gangguan pernapasan kronis yang ditandai dengan penyempitan saluran udara, sehingga aliran udara dari paru-paru terganggu dan menyebabkan kesulitan bernapas bagi penderitanya.
Baca Juga:
Stroke Jadi Penyakit dengan Beban Biaya Kesehatan Tertinggi Ketiga di Indonesia
Salah satu faktor utama penyebab PPOK adalah paparan zat iritan dalam jangka waktu panjang.
Asap rokok, baik yang dihirup langsung oleh perokok aktif maupun yang dihirup oleh perokok pasif, menjadi pemicu paling umum.
Selain itu, polusi udara dan paparan bahan kimia di tempat kerja juga berkontribusi terhadap meningkatnya risiko penyakit ini.
Baca Juga:
5 Dampak Berbahaya Gaya Hidup Pasif yang Harus Diwaspadai
Gejala PPOK biasanya berkembang secara perlahan dan sering kali tidak disadari sejak awal.
Tanda-tanda yang paling sering muncul meliputi batuk terus-menerus, sesak napas yang semakin parah, dan produksi dahak yang berlebihan.
Menurut laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), PPOK merupakan penyebab kematian keempat tertinggi secara global.