WAHANANEWS.CO, Jakarta - Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) kini menjadi sorotan serius di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Penyakit ini tergolong gangguan pernapasan kronis yang ditandai dengan penyempitan saluran udara, sehingga aliran udara dari paru-paru terganggu dan menyebabkan kesulitan bernapas bagi penderitanya.
Baca Juga:
Dana Desa 2025: Pembangunan Saluran Drainase di Dusun I Janji Maria Tuntas
Salah satu faktor utama penyebab PPOK adalah paparan zat iritan dalam jangka waktu panjang.
Asap rokok, baik yang dihirup langsung oleh perokok aktif maupun yang dihirup oleh perokok pasif, menjadi pemicu paling umum.
Selain itu, polusi udara dan paparan bahan kimia di tempat kerja juga berkontribusi terhadap meningkatnya risiko penyakit ini.
Baca Juga:
Cacingan Bukan Penyakit Sepele, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya
Gejala PPOK biasanya berkembang secara perlahan dan sering kali tidak disadari sejak awal.
Tanda-tanda yang paling sering muncul meliputi batuk terus-menerus, sesak napas yang semakin parah, dan produksi dahak yang berlebihan.
Menurut laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), PPOK merupakan penyebab kematian keempat tertinggi secara global.