Dekan FK Unimal, Dr. Muhammad Sayuti, Sp.B, Subsp. BD, menegaskan bahwa layanan kesehatan menjadi kebutuhan yang sangat mendesak bagi masyarakat terdampak bencana.
“Kami berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi warga. Kesehatan masyarakat adalah prioritas utama dalam situasi darurat seperti ini,” katanya.
Baca Juga:
Satu Korban Luka-luka Banjir Bandang Sibabangun Meninggal Dunia
Posko kesehatan tersebut didukung oleh tim medis multidisiplin yang terdiri dari dokter-dokter spesialis berpengalaman, antara lain dr. Anna Millizia, M.Ked(An), Sp.An; dr. Muhammad Bayu, Sp.OT; Dr. dr. Cut Khairunnisa, M.Kes; dr. Al Muqsith, M.Si, Sp.An-TI; dr. Nina Herlina, Sp.P; dr. Ade Saifan, Sp.A; dr. T. Yudhi, Sp.OG; dr. Iskandar, Sp.OG; dr. Handri, Sp.OG; dr. Mimbar Topik, Sp.KK; dr. Anita Aris, M.Biomed; Dr. dr. Mauliza, M.Ked(Ped), Sp.A; serta dr. Nisa Idris.
Dalam pelaksanaannya, posko kesehatan tersebut berhasil melayani 160 pasien dari berbagai kelompok usia.
Keluhan kesehatan yang paling banyak ditangani meliputi penyakit kulit, diare, serta infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang umumnya muncul akibat kondisi lingkungan pascabanjir.
Baca Juga:
Mendagri Nonaktifkan Bupati Aceh Selatan 3 Bulan Usai Umrah Saat Banjir Tanpa Izin
Selain memberikan layanan medis, IDAI dan POGI juga menyalurkan bantuan berupa makanan ringan dan susu untuk anak-anak yang berada di lokasi pengungsian, guna membantu menjaga asupan gizi mereka di tengah situasi darurat.
Dukungan pemulihan psikologis juga diberikan melalui keterlibatan mahasiswa psikologi yang menghadirkan berbagai permainan edukatif.
Kegiatan ini bertujuan untuk menghibur anak-anak pengungsi sekaligus membantu mengurangi trauma pascabencana.