WahanaNews.co | Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, varian baru Covid-19 jenis Omicron kemungkinan besar resisten terhadap vaksin Covid-19 yang selama ini ada.
"Apakah dia (Omicron) bisa escape immunity atau menurunkan kemampuan antibodi dari infeksi atau vaksinasi sebelumnya, kemungkinan besar iya. Balik lagi belum di confirm (konfirmasi),” ujar Budi dalam konferensi pers daring, Minggu (28/11).
Baca Juga:
Banyak Warga Israel Masuk RS, Ini Fakta-fakta Serangan Virus Mematikan West Nile
Terkait kemampuan varian baru ini yang disebut-sebut meningkatkan keparahan pasien yang terinfeksi, Budi mengatakan, belajar dari Afrika Selatan, varian ini menimbulkan gejala yang serupa dengan varian sebelumnya. Bahkan ada juga pasien yang tak bergejala.
Sementara untuk kecepatan transmisi penularan, Budi mengatakan, varian Omicron ini kemungkinan besar lebih infeksius ketimbang varian-varian sebelumnya.
"Kemungkinan lebih cepat menular dibanding varian Delta dan re-infeksi," ujarnya.
Baca Juga:
Demam Lassa Menyebabkan 156 Kematian di Nigeria dalam Empat Bulan Terakhir
Menurut Budi varian Omicron kali pertama ditetapkan sebagai Variant of Concern (VoC) oleh organisasi kesehatan dunia atau WHO pada 26 November kemarin. Setelah beberapa hari menjadi variant under investigation pada 24 November 2021.
Penetapan Omicron menjadi VoC ini cukup singkat, lantaran langsung meloncati penetapan Variant of Interest (VoI).
"Kenapa ini (Omicron) menjadi Variant of Concern cepat, karena dia mutasinya sangat banyak dan mutasi-mutasi yang berbahaya dari varian-varian sebelumnya ada di sini," katanya.
Omicron tercatat memiliki 50 mutasi, 30 di antaranya ada di spike protein atau mahkota virus. Banyak dari mutasi itu mengadopsi keburukan dari varian Alfa, Delta, dan Gamma. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.