Dhira mengatakan almarhum sebelumnya berada di Aceh untuk penandatanganan kerja sama riset terkait ganja kesehatan antara YSN dengan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Mengutip dari rilis bersama YSN dan Universitas Syiah Kuala yang diterima CNNIndonesia.com, keduanya telah secara resmi berkolaborasi dalam mempersiapkan segala aspek teknis yang dibutuhkan untuk penelitian dan pengembangan obat herbal berbahan dasar Cannabis varietas asli Indonesia.
Baca Juga:
Mengungkap Rahasia Alam: Gempa Bumi Ternyata Kunci Pembentukan Bongkahan Emas
Kerja sama itu secara resmi dilakukan lewat penandatanganan perjanjian untuk melakukan penelitian ganja medis di Pusat Riset Obat Herbal Universitas Syiah Kuala. Kerja sama itu diteken bersama pada 23 Juni 2023 di Banda Aceh.
Dalam rilis yang diterima, proses kerja sama itu meliputi penyusunan konsep penelitian, mekanisme budi daya, dan pengawasannya sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 16 Tahun 2022 dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2023.
Yayasan Sativa Nusantara (YSN), lembaga riset dan advokasi ganja medis, telah menandatangani Perjanjian Kerja sama Pelaksanaan Penelitian dengan Universitas Syiah Kuala (USK) untuk melakukan penelitian ganja medis di Pusat Riset Obat Herbal Universitas Syiah Kuala (PRO Herbal USK).
Baca Juga:
Penelitian Ungkap Generasi X dan Milenial Berisiko Tinggi Alami Kanker
[Redaktur: Alpredo]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.