WahanaNews.co | Penyakit cacingan sering terabaikan, lantaran jarang membuat penderitanya mengalami dampak yang fatal atau bahkan berujung pada kematian.
Namun bukan berarti penyakit cacingan kemudian di pandang sebelah mata. Pasalnya, jika seseorang mengidapnya maka dapat menganggu pencernaan tubuh seseorang yang dapat mengakibatkan timbulnya penyakit lain.
Baca Juga:
2 Tahun Makan Daging Mentah, Tubuh Pria Ini Keluarkan Cacing 2 Meter
Dikutip dari laman resmi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Senin (11/7/2022) penyakit cacingan merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing parasit dan dapat menyerang manusia.
Penyakit ini masuk dalam golongan Neglected Tropical Diseases (NTD) atau penyakit tropis yang terabaikan. Data terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2022 menyebut bahwa lebih dari 1,5 miliar orang secara global terdampak NTD.
Meski sering terabaikan, pada kenyataan menurut Tridjoko Hadianto dari Departemen Parasitologi, Fakultas Kedokteran-Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM, penyakit cacingan bersifat kronis dan berpengaruh pada pencernaan seseorang.
Baca Juga:
Mudah Banget! Begini Cara Ampuh Basmi Cacing di Kamar Mandi
"Bisa memengaruhi asupan makanan, sistem pencernaan, menganggu sistem pencernaan, menganggu penyerapan nutrisi dan proses metabolisme dalam tubuh manusia," kata Tridjoko.
Menurut Tridjoko, saat cacing-cacing yang menginfeksi itu masuk ke saluran pencernaan manusia, mereka akan ikut mengonsumsi makanan yang sudah kita cerna di dalam perut.
"Jadi cacing ikut makan dan juga asupan makanan kita. Hal ini menyebabkan seseorang yang terkena cacingan tubuhnya menjadi kurus dan malnutrisi sehingga juga rentan terkena penyakit lain," paparnya.
Cacing parasit yang dapat menginfeksi tubuh manusia dan menyebabkan penyakit cacingan itu pun juga berbagai macam.
Beberapa yang banyak ditemui antara lain adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura), dua spesies cacing tambang (Ancylostoma duodenela dan Necator americanus), dan cacing kremi (Enterobius vermicularis).
“Cacing yang ada di tubuh manusia itu berbeda sekali dengan cacing di tanah yang biasanya kita lihat. Jadi sebenarnya bermacam-macam yang bisa membahayakan manusia,” terang Tridjoko.
Lebih lanjut, cacing-cacing tersebut bisa masuk ke dalam tubuh manusia dengan cara yang berbeda.
Semisal saja cacing gelang dan cacing cambuk ditularkan melalui tanah (Soil Transmitted Helminths/ STH).
Cacing ini menginfeksi tubuh manusia apabila telurnya tidak sengaja masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang terkontaminasi.
“Makanan yang dari perkebunan ada yang menggunakan pupuk dari kotoran, itu yang bisa menyebabkan terkontaminasinya sayuran tersebut. Apabila sayuran tidak dicuci dengan bersih, telurnya yang kecil sekali tidak terasa akan termakan,” jelasnya.
Sedangkan cacing tambang masuk ke dalam tubuh manusia juga melalui tanah namun dengan cara yang berbeda. Larva cacing tambang akan menusuk kulit jika kita tidak memakai alas kaki.
Sementara yang terakhir adalah cacing kremi, yang penyebarannya bisa terjadi melalui kontak langsung dengan orang yang sudah terinfeksi atau dengan benda yang sudah terkontaminasi.
“Orang yang terinfeksi cacing kremi biasanya gatal-gatal dan digaruk, sehingga waktu digaruk telurnya akan rontok ke seprei atau benda lain dan akan menular lagi ke orang sekitar melalui pernafasan,” tutur Tridjoko. [rin]