WAHANANEWS.CO, Jakarta - Warna buang air besar (BAB) ternyata bisa menjadi indikator penting kondisi kesehatan seseorang.
Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Decsa Medika Hertanto, SpPD, mengimbau masyarakat agar lebih memperhatikan warna feses karena dapat menjadi tanda adanya gangguan serius seperti perdarahan saluran cerna.
Baca Juga:
Belitung Timur Sudah Bebas BAB Sembarangan
Dalam unggahan di akun Instagram @dokterdecsa, ia menceritakan kasus seorang wanita berusia 28 tahun yang mengalami lemas berkepanjangan dan terlihat pucat.
Pasien memiliki riwayat gangguan lambung dan GERD (gastroesophageal reflux disease) yang kerap kambuh. Keluhannya memburuk usai Lebaran akibat konsumsi makanan pedas, asam, dan berminyak.
Yang mengejutkan, feses pasien berwarna hitam pekat. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menemukan pasien mengalami melena, yaitu kondisi di mana tinja berwarna hitam akibat perdarahan di saluran cerna bagian atas.
Baca Juga:
7 Kondisi Ini Tidak Boleh Diabaikan di Usia 30 Tahun
“Pasien ini BAB-nya sekarang lebih hitam banget. Ternyata melena disertai dengan GERD dan anemia,” ujar dr. Decsa dalam unggahan tersebut.
Ia menjelaskan bahwa warna gelap pada feses bukan berasal dari makanan, melainkan dari darah yang bereaksi dengan asam lambung.
“Warna merah darah yang bercampur cairan asam di lambung itu menjadikannya warna hitam pada BAB,” jelasnya.
Dalam unggahan yang sama, dr. Decsa menekankan pentingnya kebiasaan memantau warna feses setiap kali buang air besar.
"Mulai sekarang perhatikan warna BAB-mu ya. Karena itu penting banget. Sekarang udah paham kan?” tambahnya.
Menurut informasi dari situs resmi Siloam Hospital, warna feses bisa berubah tergantung makanan, obat-obatan, atau kondisi medis tertentu. Beberapa warna yang perlu diwaspadai antara lain:
- Cokelat: Warna normal, dipengaruhi oleh empedu dan makanan.
- Kuning: Umumnya normal, tetapi jika berminyak dan berbau menyengat, bisa jadi tanda gangguan hati atau celiac.
- Hijau: Bisa disebabkan oleh konsumsi sayuran, suplemen zat besi, atau diare.
- Putih/Pucat: Dapat menandakan gangguan hati atau penyumbatan saluran empedu.
- Merah Terang: Menunjukkan kemungkinan perdarahan di saluran cerna bagian bawah, seperti wasir atau kanker usus.
- Jingga: Biasanya berasal dari makanan tinggi beta-karoten, tapi juga bisa terkait gangguan liver.
- Hitam: Bisa akibat konsumsi suplemen zat besi, namun juga menjadi tanda perdarahan lambung seperti melena.
Selain warna, bentuk feses juga dapat memberikan gambaran tentang kondisi pencernaan.
Menurut Bristol Stool Chart, bentuk ideal adalah tipe 3 dan 4, berbentuk seperti sosis dengan permukaan retak atau halus. Feses terlalu keras atau cair bisa menunjukkan masalah seperti sembelit atau diare berat.
Meski warna dan bentuk feses dapat menjadi petunjuk awal, dr. Decsa menekankan pentingnya konsultasi medis untuk diagnosis yang akurat.
“Selalu perhatikan warna BAB-mu, karena bisa jadi petunjuk awal adanya penyakit. Tapi tentu tetap harus diperiksa oleh tenaga medis profesional untuk diagnosis pastinya,” katanya.
Karena itu, jangan anggap remeh apa yang Anda buang ke toilet. Bisa jadi itu adalah sinyal dari tubuh bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]