WahanaNews.co | Vaksinasi
Covid-19 menyisakan banyak cerita lucu, terutama ihwal orang-orang yang takut
dengan suntikan. Banyak orang enggan divaksin bukan lantaran tak percaya
Covid-19, melainkan memang takut disuntik.
Namun jangan khawatir baru-baru jurnal Science Advances
menginformasikan bahwa beberapa peneliti tengah menyiapkan vaksin yang dibuat
dengan cara yang berbeda yakni disemprotkan melalui hidung.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Yogyakarta Targetkan 30.702 Anak Terima Imunisasi Polio pada PIN 2024
"Vaksin yang ada saat ini sudah terbukti sangat baik,
namun mayoritas populasi dunia masih banyak yang tidak mendapatkan vaksin.
Selain itu ada kebutuhan mendesak akan hadirnya vaksin baru yang lebih mudah
digunakan sekaligus efektif untuk menghentikan penyebaran penyakit," ujar
Paul McCray, peneliti dari University of Iowa yang menginisiasi vaksin Covid-19
yang disemprotkan ke hidung.
Bersama peneliti lainnya dari University of Georgia, Paul
McCray berupaya memaksimalkan penggunaan vaksin melalui hidung itu hanya
dilakukan satu kali. Vaksin yang mereka kembangkan itu menurut New Atlas
memanfaatkan virus parainfluenza virus 5 (PIV5). Mereka meyakni PIV5 mampu
meningkatkan mengoptimalkan lonjakan protein dari virus Covid-10, SARS-Cov-2.
Diketahui PIV5 tidak berbahaya buat manusia. Selain itu
dalam eksperimen sebelumnya penggunaan vaksin yang sama sangat efektif dalam
percobaan melawan virus corona lainnya, MERS, yang terjadi pada hewan.
Pengujian yang mereka lakukan bahwa menunjukkan bahwa vaksin itu efektif pada
tikus dan musang yang menderita Covid-19.
Baca Juga:
Pemkab Batang, Massifkan Pencegahan Kasus Flu Singapura (HFMD)
"Kami sudah mengembangkan metode hirup ini selama 20
tahun dan kami sudah memulai untuk memformulasikan vaksin baru untuk Covid-19
saat pandemi awal berlangsung. Data yang kami dapatkan bahwa vaksin ini tidak
hanya melindungi dari infeksi tapi juga mengurangi kemungkinan
penyebaran," jelas Biao He, peneliti dari University of Georgia.
Saat ini vaksin yang kita kenal biasanya diberikan melalui
suntikan intramuskular. Tetapi suntikan datang dengan banyak rintangan yang
membuat kampanye vaksinasi yang meluas menjadi rumit dan mahal.
Vaksin yang disuntikkan seringkali membutuhkan penyimpanan
dingin dan harus diberikan oleh profesional medis. Jarum suntik juga merupakan
sumber daya yang terbatas dan masalah pasokan telah menyebabkan masalah besar
dengan peluncuran vaksin COVID-19. Belum lagi masalah orangnya yang
kadang-kadang ketakutan dengan suntikan.
"Ada banyak orang yang melihat vaksin yang bisa dihirup
atau disemprotkan ke hidung lebih menarik. Sehingga proses vaksinasi akan lebih
meluas dan massif. Selain itu ada banyak keuntungan dari cara ini karena metode
semprot sudah terbukti manjur pada vaksin lainnya seperti vaksin flu yang
dikembangkan di Inggris," ucap Sandy Douglas, Chief Investigator dari
pengembangan proyek vaksin semprot itu. [qnt]