WahanaNews.co | Kementerian Kesehatan RI melalui Juru bicara dr Mohammad Syahril menegaskan belum ada laporan kasus cacar monyet, serupa seperti yang dilaporkan banyak negara termasuk Australia.
Meski begitu, pihaknya masih bakal terus memantau perkembangan situasi ke depan. Masyarakat diminta dr Syahril mewaspadai kemungkinan keluhan atau gejala mengarah ke kondisi klinis cacar monyet. Namun, ia juga meminta warga untuk tidak terlalu khawatir berlebihan.
Baca Juga:
Korupsi APD Kemenkes, KPK Ungkap Satu Tersangka Beli Pabrik Air Minum Kemasan Rp60 Miliar
"Semuanya harus waspada tapi jangan panik yang berlebihan. Saat ini kita selalu memantau perkembangan penyebarannya di negara-negara yang sudah ada kasusnya," beber Syahril kepada detikcom Sabtu (21/5/2022).
"Pengawasan di pintu masuk dari luar negeri. Selanjutnya diminta agar selalu disiplin protokol kesehatan yg selama ini sudah menjadi budaya sehat," sambung dia.
Direktur RSPI Sulianti Saroso tersebut juga menegaskan pentingnya melakukan pencegahan penularan penyakit dan mawas diri terhadap risiko penularan.
Baca Juga:
Kemenkes: Dampak Pestisida Sistemik pada Anggur Muscat Bisa Bertahan Meski Dicuci
"Dengan begitu kita sudah melakukan pencegahan dan proteksi diri masing-masing dari penularan penyakit apapun termasuk monkeyfox ini," kata dia.
"Di Indonesia belum ada (kasus cacar monyet) ini," sambung Syahril.
Dikutip dari beragam sumber, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kasus cacar monyet yakni:
Menghindari kontak hewan yang dicurigai terpapar cacar monyet
Pastikan tidak mengonsumsi daging hewan liar atau daging yang tidak dimasak dengan matang
Mengedepankan perilaku hidup bersih dan sehat dengan rajin mencuci tangan dengan menggunakan air dan sabun
Menggunakan alat pelindung diri jika hendak kontak dengan pengidap cacar monyet
Sebaiknya menunda bepergian ke daerah atau negara yang mencatat jumlah kasus cacar monyet tinggi. [JP]