Angka itu meningkat dua kali lipat sejak akhir Juni 2022, yang saat itu mencapai 2.000-an kasus per hari.
Syahril menuturkan, kenaikan kasus saat ini dipengaruhi oleh peningkatan laju pelacakan kasus di masyarakat.
Baca Juga:
Korupsi APD Kemenkes, KPK Ungkap Satu Tersangka Beli Pabrik Air Minum Kemasan Rp60 Miliar
"Artinya, semakin banyak yang ditesting, kita akan lebih mudah lakukan isolasi kepada yang tertular," ungkapnya.
Syahril mengimbau masyarakat untuk menyikapi lonjakan kasus hari ini dengan tenang.
Sebab, pelacakan kasus melalui testing dan tracing merupakan upaya perlindungan kepada masyarakat yang sehat agar tidak tertular.
Baca Juga:
Kemenkes: Dampak Pestisida Sistemik pada Anggur Muscat Bisa Bertahan Meski Dicuci
"Yang penting saat ini hospitalisasi tidak terlalu tinggi dan angka kematian hari ini rendah, enam orang," kata dia.
Syahril mengajak masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan serta menyegerakan mengakses layanan vaksinasi dosis penguat atau booster.
"Kita harap kasusnya tidak terus naik. Kita perlu kendalikan," katanya. [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.