WahanaNews.co | Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Jakarta Barat meningkat drastis pada Maret 2024.
Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat, Erizon Safari, mengungkapkan sejak awal Januari 2024 hingga 5 Maret lalu kasus DBD di wilayahnya tercatat mencapai 347 kasus.
Baca Juga:
Pj Wali Kota Ingatkan Masyarakat Bandung Tetap Waspada DBD
Kemudian meningkat drastis hingga totalnya mencapai 628 kasus pada 21 Maret 2024.
“Jakarta Barat 628 kasus, per 21 maret 2024,” kata Erizon melalui pesan singkat kepada wartawan pada Rabu (27/3/2024).
Lebih lanjut, ia menyebut kasus DBD di wilayah Jakarta Barat umumnya terjadi pada kelompok usia 20-45 tahun.
Baca Juga:
Apa Saja Gejala Demam Berdarah dan Cara Mengatasinya
“Kelompok usia 20-45 tahun,” ungkapnya.
Selain itu, Erizon mengungkapkan ratusan kasus tersebut tersebar di delapan kecamatan di Jakarta Barat. Kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Kembangan, Cengkareng dan Kalideres.
“Tersebar, terbanyak di sekitar Kembangan, Cengkareng dan Kalideres,” tambahnya.
Ia menambahkan, jumlah total 628 kasus hingga 21 Maret 2024 juga naik drastis jika dibandingkan dengan kasus DBD pada tahun 2023 lalu. Di mana dari Januari hingga Maret 2023, tercatat 331 kasus DBD.
Untuk itu, pihaknya menganjurkan masyarakat untuk melakukan tiga langkah penting. Yakni, meningkatkan pengawasan jumantik mandiri dan optimalisasi Gerakan 1 Rumah 1 Kader Jumantik (G1R1J) serta memantau dan mengevaluasi ketersediaan tempat tidur di rumah sakit setempat.
“Meningkatkan pengawasan jumantik mandiri, optimalisasi G1R1J dan monev ketersediaan tempat tidur di rumah sakit,” imbuh Erizon.
[Redaktur: Zahara Sitio]