WahanaNews.co | Kasus Omicron di Indonesia semakin bertambah. Hingga Selasa (4/1/2022), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatatkan ada 254 kasus Covid-19 akibat penularan virus Corona varian Omicron di Indonesia.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, mayoritas pasien Covid-19 yang terpapar varian Omicron mengalami gejala ringan dan tanpa gejala.
Baca Juga:
69 Persen Pasien Omicron Meninggal Dunia adalah Lansia
Nadia mengatakan, sebagian besar dari pasien mengalami batuk dan pilek.
"Dari hasil pemantauan, sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala. Gejala paling banyak adalah batuk (49 persen) dan pilek (27 persen)," kata Nadia dalam keterangan tertulis melalui laman resmi Kemenkes RI, Selasa.
Nadia mengatakan, dari 254 kasus baru varian Omicron tersedia, 239 kasus merupakan pelaku perjalanan internasional (imported case) dan 15 kasus merupakan transmisi lokal.
Baca Juga:
Positif Covid-19 tapi Tanpa Gejala? Segera Lakukan Ini
"Mayoritas (penularan) masih didominasi dari pelaku perjalanan dari luar negeri," ujarnya.
Pemerintah sebelumnya hingga Senin (3/1/2022) mencatatkan 152 kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron di Indonesia, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada 16 Desember 2021.
Dari jumlah tersebut, 146 kasus Covid-19 dari varian Omicron berasal dari pelaku perjalanan luar negeri dan 6 kasus lainnya merupakan transmisi lokal.