Meskipun ada bukti yang menunjukkan korelasi antara kesepian dan risiko kepikunan, para ahli kesehatan juga mengingatkan untuk tidak bersikap terlalu deterministik.
Menurut Dr. Nancy Donovan, seorang ahli neurologi di Brigham and Women's Hospital, sementara kesepian dapat berdampak pada fungsi kognitif, faktor-faktor lain seperti riwayat kesehatan, gaya hidup, dan faktor genetik juga memainkan peran penting.
Baca Juga:
Waspadai LPR, Gangguan Asam Lambung yang Kerap Tak Disadari
Studi terbaru dalam jurnal Neurology juga menyelidiki hubungan antara kesepian dan risiko kepikunan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa orang yang mengalami kesepian memiliki tingkat protein dalam otak yang lebih tinggi yang terkait dengan penyakit Alzheimer.
Meskipun temuan ini menarik, para peneliti memperingatkan bahwa ini bukan satu-satunya faktor yang berkontribusi pada risiko kepikunan.
Baca Juga:
Dana Desa 2025, Pemdes Muara Sibuntuon Bagikan Makanan Tambahan
Meskipun ada beberapa bukti yang menunjukkan korelasi antara kesepian dan risiko kepikunan, perlu dipahami bahwa banyak faktor lain yang juga memainkan peran penting.
Oleh karena itu, sementara kesepian mungkin memiliki dampak negatif pada kesehatan mental dan kognitif, hal ini tidak bersifat deterministik.
Kita untuk terus memahami dan mengatasi faktor-faktor kesehatan mental secara menyeluruh untuk memastikan penuaan yang sehat.