WahanaNews.co | Kematian 3 orang anak yang diakibatkan oleh penyakit hepatitis akut belakangan ini membuat masyarakat perlu mewaspadai kondisi tersebut.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahkan telah meminta masyarakat untuk mewaspadai penyakit hepatitis akut pada anak, karena peristiwa ini belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022.
Baca Juga:
Indonesia Peringkat 1 Pengidap Penyakit Hepatitis B di Asia Tenggara
Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah laporan kasus hepatitis misterius ini terus bertambah. Tercatat, ada lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh 12 negara.
Kejadian ini terjadi dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022. Untuk itu dibutuhkan pencegahan secara alami yang dilakukan masyarakat untuk pengobatan hepatitis.
Berikut rangkuman obat alami yang bisa diminum untuk pengobatan hepatitis yang dirangkum dari berbagai sumber:
Baca Juga:
WHO Laporkan 920 Kasus Hepatitis Akut di Dunia, Bagaimana di Indonesia?
1. Temulawak
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dikenal menjadi tanaman obat paling ampuh untuk mengatasi hepatitis, terutama bagian rimpangnya.
Pasalnya, rimpang temulawak mengandung sejumlah senyawa bermanfaat. Nah, senyawa kurkumin tersebut sangat bermanfaat sebagai anti-hepatitis.
Terdapat penelitian yang membuktikan manfaat tersebut, bahwa pemberian seduhan rimpang temulawak selama 6 hari dapat memberikan daya anti-hepatotoksik. Kurkumin juga dapat melindungi dari hepatitis kronis, mencegah karsinogenesis, dan memiliki efek antioksidan yang potensial.
Penelitian lain menunjukkan bahwa kurkumin menurunkan ekspresi gen virus hepatitis C. Dalam pengujian toksisitas dari penggunaan oral temulawak, didapati bahwa ekstrak temulawak dapat melindungi kerusakan hati tanpa memberikan efek toksik jika digunakan dalam dosis yang tidak berlebihan.
2. Kunyit
Obat penyakit liver alami berikutnya yaitu kunyit. Penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa kunyit diduga bermanfaat dalam pengobatan hepatitis B dan hepatitis C. Dalam sebuah studi 2009 tentang sel-sel hati, misalnya, para ilmuwan menemukan bahwa ekstrak kunyit membantu menghentikan replikasi virus hepatitis B.
Sebuah studi tabung yang diterbitkan pada 2010, menunjukkan bahwa ekstrak kunyit dapat membantu menekan replikasi virus hepatitis C.
3. Sambiloto
Menurut laman rapidhomeremedies.com, bagian yang berguna untuk digunakan pada tanaman obat sambiloto adalah daunnya. Daun sambiloto memiliki rasa pahit yang kuat karena mengandung zat andrographolid.
Pasalnya, daun sambiloto memiliki rasa pahit yang kuat karena mengandung zat andrographolid.
Selain itu, tanaman ini juga ampuh merusak inti sel tumor, meningkatkan daya tahan tubuh dan infeksi, serta merangsang fagositosis. Fagositosis sendiri adalah kemampuan sel dalam bekerja membunuh benda asing seperti bakteri dan virus dalam tubuh.
4. Brotowali
Dalam upaya untuk mengatasi penyakit hepatitis, tersedia obat antivirus yang bekerja menghambat perbanyakan virus hepatitis.
Ada juga obat yang bekerja sebagai imunomodulator yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Brotowali (Tinospora cordifolia) adalah salah satu tanaman herbal yang dilaporkan memiliki efek hepatoprotektor sehingga dapat memperbaiki kerusakan hepatoseluler.
Selain itu, Brotowali juga dapat meningkatkan respon sistem kekebalan dan mencegah kerusakan hepatoseluler.
5. Meniran
Meniran (Phyllanthus niruri) adalah tumbuhan liar yang sejak dulu sering dimanfaatkan khasiat pengobatannya. Dilaporkan bahwa akar dan daun meniran kaya akan senyawa flavonoid.
Selain itu, di dalam minyak bijinya juga teridentifikasi sejumlah asam lemak. Ekstrak meniran telah terbukti memiliki efek meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga dapat menangkal serangan virus, bertindak sebagai anti-hepatotoksik, dan anti-hepatitis B.
Pada penelitian eksperimental, dinyatakan bahwa ekstrak meniran dapat menghambat DNA polimerase virus.
6. Pegagan
Daun pegagan memiliki efek hepatoprotektor yang bagus untuk penderita hepatitis. Tanaman ini dapat meningkatkan perbaikan dan penguatan sel hati dan menangkap radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel.
Hal ini karena pegagan memiliki kandungan asiatikoside sebagai zat aktifnya.
7. Teh Hijau
Kombinasi ekstrak teh hijau dan olahraga mengurangi keparahan penyakit hati berlemak terkait obesitas hingga 75% pada tikus yang diberi diet tinggi lemak, menurut para peneliti Penn State, yang penelitiannya baru-baru ini mungkin menunjukkan strategi kesehatan potensial bagi orang-orang.
Dalam studi tersebut, tikus yang diberi diet tinggi lemak selama 16 minggu yang mengonsumsi ekstrak teh hijau dan berolahraga secara teratur dengan menggunakan roda ditemukan memiliki hanya seperempat dari simpanan lemak dalam hati mereka dibandingkan dengan yang terlihat pada hati suatu tikus.
Tikus yang diobati dengan ekstrak teh hijau saja atau berolahraga sendiri memiliki sekitar setengah lebih banyak lemak dalam hati mereka sebagai kelompok kontrol.
Diperlukan lebih banyak penelitian untuk melihat apakah ada sinergi yang diciptakan oleh ekstrak teh hijau dan olahraga yang bekerja bersama untuk mengurangi lemak yang tersimpan di hati.
8. Milk thistle (Silybum marianum)
Milk thistle dapat bermanfaat bagi orang dengan sirosis hati, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2001. Penelitian tersebut menganalisis lima uji klinis (dengan total 602 pasien sirosis).
Para peneliti menentukan bahwa pengobatan dengan milk thistle dapat menyebabkan penurunan yang signifikan pada penyakit liver terkait. Dalam sebuah ulasan penelitian yang diterbitkan pada 2005, para ilmuwan melihat beberapa uji klinis yang menguji penggunaan milk thistle dalam pengobatan hepatitis C dan hepatitis B.
9. Zinc
Zinc merupakan mineral yang sangat penting untuk banyak fungsi tubuh. Ketika seseorang mengalami hepatitis, kadar zinc di dalam tubuh akan menurun. Hal inilah yang membuat pasien kerap mengalami kekurangan zinc.
Sebagai solusinya, Anda bisa mencoba minum suplemen zinc sebagai obat alami hepatitis. Satu penelitian di Jepang bahkan pernah menemukan bahwa pasien hepatitis C yang minum suplemen zinc selama tujuh tahun memiliki risiko kanker hati yang lebih rendah daripada pasien yang tidak meminumnya.
10. Meditasi dan yoga
Penyakit hepatitis C, terutama yang sudah kronis, tentu bisa menurunkan kualitas hidup Anda. Tak jarang pasien yang mengalaminya merasa cemas dan stres, belum lagi bila gejala datang dan menimbulkan rasa nyeri yang tak tertahankan.
Untuk itulah dokter kerap menyarankan pasien melakukan meditasi dan yoga. Meski tak bisa mengobati hepatitis seutuhnya, kedua cara ini dapat meringankan beban yang Anda rasakan dan membuat tubuh terasa lebih nyaman secara alami.
Lewat meditasi, pasien diharapkan dapat lepas dari pikiran-pikiran yang membuat cemas serta membuat tubuh lebih rileks. Sedangkan latihan peregangan saat yoga dapat mengurangi rasa sakit atau pegal-pegal yang Anda rasakan selama mengalami gejala. [qnt]