WahanaNews. co | Kasus
Covid-19 di Indonesia masih terus terjadi, dan belum memperlihatkan tanda-tanda
melandai. Kenaikan hariannya masih bercokol di kisaran 6.000-7.000 kasus, dan kasus
kumulatifnya sudah mencapai lebih dari 700 ribu jiwa.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Kasus aktif corona --pasien masih menjalani perawatan maupun
isolasi mandiri-- juga masih tinggi. Per Sabtu (26/12) kemarin, jumlahnya sudah
lebih dari 109 ribu orang.
Di samping itu, masih ada sejumlah kabar baik corona di
Indonesia yang terjadi sepanjang Sabtu kemarin. Berikut kumparan rangkum.
Alat pendeteksi COVID-19 yang dibuat para ahli UGM, GeNose,
akhirnya mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan dan siap dipasarkan.
Izin edar ini dikeluarkan Kemenkes pada Kamis (24/12) kemarin.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
"Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan luar biasa dari
banyak pihak GeNose C19 secara resmi mendapatkan izin edar (KEMENKES RI AKD
20401022883) untuk mulai dapat pengakuan oleh regulator, yakni Kemenkes, dalam
membantu penanganan COVID-19 melalui skrining cepat," jelas Ketua tim
pengembang GeNose, Profesor Kuwat Triyana.
Usai izin edar ini, maka langkah selanjutnya adalah
memproduksi massal gelombang pertama GeNose C19. Targetnya, sebanyak 100 unit
diproduksi dengan dibantu pendanaan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dan
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional
(Kemenristek/BRIN).
Biaya tes dengan GeNose C19 juga tergolong cukup murah,
yakni hanya sekitar Rp15-25 ribu. Hasil tes juga sangat cepat, yakni sekitar 2
menit serta tidak memerlukan reagen atau bahan kimia lainnya.