WahanaNews.co | Tubuh umumnya akan mengalami berbagai perubahan saat memasuki usia 40 tahun.
Dilansir dari KOMPAScom, pada usia 40 tahun, metabolisme tubuh akan mulai melambat.
Baca Juga:
Marak Gagal Ginjal Anak, Puan Maharani Minta Pemerintah Harus Masif Edukasi Makanan Sehat Masyarakat
Uban di rambut dan kerutan di kulit adalah contoh perubahan fisik yang tampak saat seseorang telah memasuki usia 40 tahun.
Akan tetapi, ada banyak perubahan lain yang dialami tubuh, yang tak jarang berakibat pada gangguan kesehatan.
Menjadi tua memang pasti dan tak bisa dihindari, namun tetap sehat dan bugar adalah pilihan yang bisa diupayakan.
Baca Juga:
Jenis Makanan untuk Menjaga Stabilitas Semangat
Ada banyak cara yang bisa dilakukan agar tetap sehat dan bugar saat berumur 40 tahun, termasuk dengan menerapkan gaya hidup sehat.
berikut ini 10 makanan yang harus dibatasi saat memasuki usia 40 tahun:
1. Margarin
Menurut ahli diet sekaligus penulis What Doctors Eat dan The 21-Day Belly Fix, dr Tasneem Bhatia, MD (dr Taz), margarin mengandung lemak dan tidak semua lemak diciptakan sama.
Margarin mengandung lemak trans yang akan merusak hidrasi tubuh. Oleh sebab itu, meski tak baik untuk semua kelompok usia, dampak buruk margarin akan lebih terasa bagi orang berusia 40 tahun ke atas.
"Semakin sedikit kulit kita terhidrasi, kerutan akan semakin cepat muncul," ujar dr Taz.
2. Kue tinggi gula
Ahli diet dari Medifast, Alexandra Miller, RDN, LDN menjelaskan, kue yang dipanggang dan tinggi gula mengandung lemak tambahan yang dapat menyebabkan penambahan berat badan dan merusak kesehatan gigi.
Dokter kulit sekaligus penulis The Beauty of Dirty Skin, Whitney Bowe, MD mengatakan, gula dalam bentuk apa pun dapat menyebabkan banyak perubahan.
Perubahan itu mulai dari membran sel dan arteri hingga hormon, sistem kekebalan, kesehatan usus, dan mikrobioma di usus serta kulit.
Selain itu, terlalu banyak gula juga dapat menyebabkan proses penuaan kulit berlangsung lebih cepat akibat adanya proses glikasi.
"Para peneliti menemukan hubungan produk akhir glikasi lanjutan (AGEs) dengan arteri yang mengeras, saraf mengeras, kerutan, dan berbagai potensi penyakit lainnya," ujar Whitney.
Ketimbang kue yang mengandung banyak gula, lebih baik mengonsumsi buah-buahan secara rutin.
3. Makanan beku
Mengonsumsi terlalu banyak makanan olahan yang dibekukan (frozen food) dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Hal ini tidak hanya berlaku untuk kelompok usia 40 tahun ke atas, tapi untuk semua usia.
RD dari sekolah memasak sehat, Natural Gourmet Institute, Kayleen St John mengungkapkan, makanan beku mengandung banyak natrium yang bisa mempercepat penuaan dan membuat perut menjadi buncit.
"Makanan beku tinggi akan natrium. Natrium berkontribusi terhadap retensi air dan penampilan yang tampak lebih tua secara keseluruhan, termasuk perut buncit," ujar Kayleen.
4. Daging olahan
Daging olahan seperti sosis dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Pasalnya, makanan tersebut tinggi natrium, lemak jenuh, dan nitrat (pengawet).
Ahli gizi teregitrasi sekaligus penulis 2-Day Diabetes Diet, Erin Palinski-Wade, RD, CDE menjelaskan, orang yang mengonsumsi terlalu banyak daging olahan lebih berisiko terserang penyakit jantung, diabetes, dan kanker perut.
Pengawet yang digunakan dalam daging olahan dapat memicu radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas menyebabkan oksidasi sel dan DNA, serta dapat menyebabkan kerusakan dalam tubuh yang memicu kanker dan penyakit lainnya.
Palinski-Wade menyarankan, jika memang hendak mengonsumsi daging olahan, pilih daging yang dibuat tanpa nitrat.
5. Ayam goreng cepat saji
Makanan yang harus dikurangi saat memasuki usia 40 tahun selanjutnya adalah ayam goreng cepat saji
Palinski-Wade menjelaskan, memasak daging pada suhu yang sangat tinggi dapat meningkatkan kadar HCA dalam protein yang bersifat karsinogenik.
Beberapa penelitian menunjukkan, konsumsi daging goreng cepat saji secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal, pankreas, dan prostat.
"Batasi porsinya, misalnya satu porsi per minggu," kata Palinski-Wade.
6. Karbohidrat olahan
Karbohidrat olahan, seperti roti putih, pasta, dan lainnya memiliki Indeks Glikemik (GI) tinggi.
Sumber karbohidrat ini akan dengan cepat meningkatkan gula darah dan menjadi faktor penyebab penyakit jantung, penambahan berat badan, dan diabetes.
Selain itu, sumber karbohidrat olahan dapat meningkatkan hormon yang merangsang produksi minyak di kulit, sehingga lebih rentan terhadap pembentukan jerawat.
7. Soda
Minuman bersoda seringkali dicampur dengan pewarna yang berpotensi memicu kanker. Oleh sebab itu, minuman ini tidak baik untuk semua kelompok usia, termasuk orang yang telah berumur 40 tahun.
Selain itu, gula juga dapat berdampak buruk terhadap ovulasi dan memperburuk kualitas sperma.
Tidak mengonsumsi minuman bersoda juga menjadi cara untuk membantu meningkatkan metabolisme tubuh.
8. Minuman berenergi
Sama seperti minuman bersoda, minuman berenergi juga tinggi gula tambahan sehingga tidak baik bagi kesehatan.
Selain dapat merusak gigi, kandungan kafein dan natrium yang tinggi dalam minuman berenergi juga dapat menyebabkan dehidrasi, apalagi jika tidak diimbangi dengan minum air putih yang cukup.
Ahli gizi sekaligus penulis Schedule Me Skinny: Plan to Lose Weight and Keep it Off in Only 30 Minutes a Week, Sarah-Jane Bedwell, RD, LDN menganjurkan minum delapan hingga 10 gelas air putih sehari atau lebih, terutama setelahBy berolahraga.
9. Gula
Terlalu banyak mengonsumsi gula terbukti dapat mempercepat munculnya kerutan dan kulit kendur.
"Gula menyebabkan peradangan, yang menjadi penghambat utama untuk kulit yang lebih bersih dan sehat," ujar Taz..
10. Es kopi
Terlalu banyak mengonsumsi kafein dapat mengganggu kualitas tidur. Hal itu tentu berdampak buruk karena ketika tidur, sel-sel tubuh akan memperbaiki kerusakan kulit akibat sinar ultraviolet dan stressor lainnya.
Selain itu, banyak orang meminum es kopi menggunakan sedotan. Para peneliti menemukan, gerakan wajah berulang, seperti minum lewat sedotan, dapat lebih mudah memicu munculnya garis-garis halus serta kerutan. [non]