WahanaNews.co | Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo meninggal dunia pada Jumat (1/7/2022).
Tjahjo menghembuskan napas terakhirnya di usia 64 tahun setelah berjuang melawan infeksi paru.
Baca Juga:
Bikin Penasaran, Jokowi Telah Kantongi Sosok Pengganti Tjahjo Kumolo, Siapa Ya?
Tjahjo meninggal dunia pada pukul 11.10 WIB di RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat.
Sebelumnya, posisi Tjahjo sebagai Menpan RB sempat digantikan oleh Menteri Koordinasi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD karena harus menjalani perawatan intensif akibat penyakit yang diidapnya.
Dilaporkan bahwa Tjahko memiliki riwayat infeksi paru-paru. Infeksi yang menyebar hingga ke paru yang dialami Tjahjo Kumolo pun belum diketahui secara pasti jenis penyakitnya.
Baca Juga:
Jokowi Sudah Siapkan Pengganti Tjahjo Kumolo
Namun, bila berbicara soal infeksi paru maka ada beberapa kemungkinan penyakit yang dialami.
Misalnya pneumonia, bronkitis, hingga PPOK yang punya komplikasi kanker paru.
Secara detail, di laman Dr Batra's, diterangkan ada 12 jenis penyakit infeksi paru. Kesemuanya punya gejala yang hampir mirip tapi ada kekhasan yang membedakan.
Berikut ulasannya.
1. Flu
Penyakit ini akibat virus yang menyebabkan sel-sel yang melapisi saluran dalam hidung dan tenggorokan menghasilkan lebih banyak lendir dari biasanya.
Gejala paling umum dari flu antara lain: Penurunan kemampuan bernapas, peningkatan produksi lendir yang menyebabkan hidung mampet dan batuk, serta demam disertai nyeri tubuh serta kelelahan.
Komplikasi dari flu bisa berupa pneumonia, bronkitis, dan infeksi telinga.
2. Pilek Biasa
Beda dengan flu, pilek itu infeksi virus ringan pada saluran pernapasan bagian atas, termasuk hidung dan tenggorokan.
Saat pilek, seseorang mengalami infeksi virus ringan di salah satu bagian tubuhnya. Gejala pilek biasa adalah batuk, hidung meler, dan sakit tenggorokan. Komplikasi dari penyakit ini pneumonia.
3. Bronkitis
Bronkitis ini adalah peradangan pada bronkus atau saluran udara yang membawa oksigen ke paru-paru.
Hal ini dapat menyebabkan batuk produktif atau kering dengan dahak. Pada beberapa kasus juga menyebabkan sesak napas, mengi, rasa tidak nyaman di dada, dan kelelahan.
Gejala bronkitis adalah batuk dengan dahak kental berwarna kuning atau kehijauan dan kesulitan bernapasa dan menelan. Komplikasinya pneumonia dan abses paru-paru.
4. Batuk Rejan
Batuk rejan adalah infeksi bakteri paru-paru yang sangat menular yang menyebabkan batuk parah.
Batuk rejan menyebar dengan sangat cepat dari orang ke orang melalui udara.
Gejalanya serangan batuk hebat yang terputus-putus diikuti teriakan bernada tinggi saat Anda mencoba bernapas, hidung meler dan tersumbat, serta kelelahan dan kehilangan nafsu makan. Komplikasinya pneumonia.
5. Abses Paru
Ini adalah penyakit infeksi paru lokal yang menyebabkan kantung atau rongga berisi nanah yang terbentuk di jaringan paru.
Gejalanya batuk berdarah atau mengeluarkan dahak berwarna karat, demam, dan batuk yang kian memburuk pada malam hari atau sesudah berbaring. Komplikasinya pneumonia, pleuritis, dan empiema.
6. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi paru yang disebabkan bakteri, virus, atau jamur.
Pneumonia bakteri yang paling banyak terjadi. Penyakit ini menyebabkan demam tinggi dan batuk berdahak karena paru-paru terisi cairan, sehingga oksigen tidak bisa masuk ke aliran darah.
Gejala pneumonia antara lain demam, batuk berdahak, dan sesak napas. Komplikasi penyakit ini meliputi abses paru, pleuritis, hingga empiema.
7. Covid-19
Virus SARS-CoV2 menyebabkan infeksi di saluran pernapasan.
Ini adalah virus mematikan yang dapat menyerang semua kelompok usia.
Gejala Covid-19 bisa berupa perubahan warna kulit yang kebiruan karena kekurangan oksigen dalam aliran darah, demam, batuk dan bersin-bersin, sakit tenggorokan, nyeri tubuh, kelelahan, meriang, dan rasa lemah.
Beberapa kasus mengalami sesak napas. Komplikasi dari Covid-19 ialah pneumonia, bronkitis, infeksi telinga, dan pleuritis. [Tio]