WahanaNews.co | Seorang bidan desa asal Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara bernama Margaret menerima penghargaan dari Ibu Negara Iriana Joko Widodo, sebagai perempuan berjasa dan berprestasi di bidang kesehatan.
"Saya bertugas di Puskesmas Pembantu atau Pustu Desa Tau Lumbis, Kecamatan Lumbis Hulu," ungkap Margaret, di Nunukan, Kamis (18/05/2023).
Baca Juga:
Dinkes Aceh Timur Tutup Mata, Bertahun-tahun Berdirinya Polindes Tanpa Penghuni
Pengharapan itu ia terima di Medan pada Rabu (16/5/2023), bertepatan puncak Hari Kesatuan Gerak PKK yang digelar di Kota Medan.
Ia mengatakan, Pustu tempatnya mengabdi adalah fasilitas kesehatan daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) di Nunukan.
Adapun Puskesmas induknya adalah Puskesmas Binter. Kehadiran bidan Margaret dalam kegiatan di Medan itu didampingi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Nunukan Sri Kustarwati Hanafiah bersama jajaran pengurus TP PKK Kabupaten Nunukan.
Baca Juga:
Seorang Bidan PPPK di Nagekeo Nekat Videokan Aksi Colmeknya
Bidan Margaret yang telah mengabdikan diri sebagai bidan honorer sejak 2017 menerima penghargaan secara langsung dari Ibu Negara, Iriana Joko Widodo.
Bidan Margaret sehari-hari melaksanakan tugas memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah kerjanya dengan sasaran 10 desa, jumlah penduduk 759 jiwa, pasangan usia subur 112 orang, ibu hamil 9 orang, balita 73 orang, dan remaja 57 orang.
Bidan Margaret juga melakukan pelayanan kesehatan dengan ketulusannya kepada masyarakat usia produktif dan lansia.
"Sebagai bidan di desa terpencil, sehari-hari saya melayani kesehatan ibu dan anak, karena tidak ada petugas kesehatan yang lain jadi saya melakukan pelayanan kesehatan umum, mulai dari remaja, usia produktif, dan juga lansia," katanya.
Dengan penuh semangat di tengah keterbatasan akses transportasi, Margaret juga memberikan pelayanan pemantau pada pasien gangguan jiwa, pelayanan kesehatan kelompok melalui Posyandu dengan rincian 10 Posyandu kelas balita, 10 kelas ibu hamil, pelayanan Keluarga Berencana, dan penyuluhan pola hidup bersih dan sehat atau PHBS. Walau kesulitan akses harus dihadapinya, namun hal itu tidak menyurutkan semangatnya.
Dengan berjalan kaki dan menggunakan transportasi air bidan Margaret melaksanakan tugasnya.
Untuk menuju ke Puskesmas induk di Binter, Margaret membutuhkan waktu empat jam, ke Puskesmas Rujukan PONED enam jam dan rujukan ke RS terdekat yaitu ke rumah sakit umum Malinau membutuhkan waktu delapan jam.
Untuk ke Kota Nunukan membutuhkan waktu 10-12 jam. Selain sebagai petugas kesehatan, Margaret juga aktif sebagai anggota PKK yang pernah menerima penghargaan di kecamatan pada saat HUT RI 17 Agustus 2022.
Lebih lanjut Margaret mengatakan, dalam kesehariannya dapat melayani pasien rata-rata 10 hingga 20 orang per-hari, dan yang paling menjadi tantangannya adalah sebisa mungkin memberikan edukasi dan pemahaman kepada Ibu hamil agar sebelum mendekati hari persalinan
sudah harus keluar dari desa untuk mendekati fasilitas kesehatan yang terstandar.
Ia mengatakan, mengingat sulitnya akses dan transportasi untuk mencapai fasilitas kesehatan dan rujukan, sangat penting untuk melakukan rujukan dini, terencana agar tidak terjadi keterlambatan pertolongan untuk ibu ibu hamil yg akan bersalin.
Margaret juga membagi waktunya untuk membimbing dan membina para kader Posyandu.
"Di luar rutinitas saya sebagai tenaga kesehatan, saya juga membimbing dan membina kader Posyandu, menjadi koordinator tim pendamping keluarga berisiko stunting untuk 10 desa, juga aktif di organisasi PKK desa," ujar Wanita yang lahir 34 tahun lalu di Kecamatan Lumbis ini mengatakan penghargaan yang diterimanya tidak lepas dari kinerja, ketulusan, serta kerja sama dari rekan rekannya.
"Dari kinerja dan ketulusan pastinya, karena bukan saya sendiri tenaga kesehatan di PKM Ogong, kita ada banyak," tutupnya.
[Redaktur: Zahara Sitio]