WahanaNews.co | Menteri Koordinator Bidang Investasi dan Maritim (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan memprediksi pandemi Covid-19 akan berubah menjadi endemi di tahun 2022 apabila bisa melewati libur Natal dan Tahun Baru dengan baik.
Tak hanya itu, prediksi ini juga diperkuat karena kemungkinan obat antivirus untuk Covid-19, seperti Molnupiravir, akan segera tersedia.
Baca Juga:
Luhut Bongkar Strategi Penting Pemerintah Hadapi Pandemi di Hadapan Kabinet Merah Putih
"Presiden menekan kepada kami untuk betul-betul berhati-hati menyiapkan seluruh langkah mitigasi apabila terjadi gelombang ketiga akibat libur Natal dan Tahun Baru,” Terang Luhut.
Lalu luhut pun menyatakan akan terus mendorong penggunaan aplikasi PeduliLindungi dan tingkat vaksinasi di Indonesia.
“Oleh karena itu, kami akan melakukan beberapa rapat terkait hal itu terutama mendorong penggunaan PeduliLindungi dan soal vaksinasi," kata Luhut dalam siaran pers YouTube Sekretariat Presiden Senin (18/10/2021).
Baca Juga:
Penasaran? Simak, Ini Tugas Dewan Ekonomi Nasional yang Dipimpin Luhut
"Kalau kita bisa melampaui Nataru ini pada Januari, saya pikir sudah masuk pada endemi karena pada saat itu kita harapkan terdapat obat antivirus ini," lanjutnya.
Saat ini, pemerintah Indonesia tengah berdiskusi terkait obat antivirus yaitu Molnupiravir besutan Merck.
Selain itu, saat ini juga terdapat obat Prosultiamine yang juga sedang dalam tahap uji coba klinis di Indonesia.
Peningkatan Vaksinasi di Indonesia
Presiden Joko Widodo(Jokowi) meminta agar vaksinasi booster bisa dilakukan pada tahun depan. Hal tersebut disampaikan Menko Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto usai menggelar rapat terbatas bersama Jokowi secara virtual.
"Untuk vaksin booster, arahan bapak presiden tadi, diharapkan bisa dilaksanakan di awal tahun depan," kata Airlangga dalam konferensi pers, Senin(18/10/2021).
Sebab itu Jokowi meminta agar jajaran menteri mempersiapkan skema vaksinasi Covid-19 ketiga tersebut. Mulai dari penerima bantuan iuran (PBI) dan non-PBI.
"Jadi diminta untuk dipersiapkan mekanismenya yang berbasis PBI dan non-PBI," ujarnya.
Sementara itu, Airlangga juga menjelaskan, untuk mengatasi gelombang ketiga di Indonesia pemerintah terus menggencarkan cakupan vaksinasi. Ketersediaan dosis vaksin pun kata dia akan terus ditambah.
"Terkait kesiapan tentunya akan dipersiapkan dengan protokol dan menambah vaksin coverage, vaksin diperluas," pungkasnya. [rin]