WahanaNews.co | Imbas pandemi membuat orang tua sulit untuk membawa anak-anaknya bersosialisasi keluar. Akibatnya, jamak kita lihat anak kecil banyak menggunakan gadget.
Bahkan, ada balita yang menggunakan headset karena ingin menonton tayangan Youtube. Anak kecil melek 'gadget' dan headset jadi salah satu teknologi yang susah lepas juga dari hidup anak kecil saat ini.
Baca Juga:
Kejiwaan Ibu di Jaksel yang Banting Bayi hingga Tewas Diperiksa Polisi
Pertanyaannya sekarang, apakah bayi lima tahun atau anak-anak usia sekolah dasar boleh pakai atau dipakaikan headset, apakah itu aman untuk gendang telinganya yang masih sangat sensitif?
Menurut Ahli Kesehatan Telinga dr dr Yussy Afriani Dewi, Sp.THT-KL., Subsp.Onk(K), penggunaan headset memang punya risiko sebabkan gangguan pendengaran.
Tapi, itu sangat dipengaruhi oleh intensitas dan volume suara yang keluar dari headset.
Baca Juga:
Pemkab Lebak Intervensi Pencegahan Stunting pada Balita
"Kalau ditanya berapa usia ideal pakai headset, kami jawab, itu bukan soal masalah usianya, tapi frekuensi dan intensitas pemakaiannya," jelas dr Yussy dalam salah satu Webinar yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan.
Jadi, penggunaan headset bisa aman asal volume suara maksimal 60 persen.
Selain itu, penggunaan headset juga cukup 60 menit, tidak boleh lebih per harinya. Itu kalau bicara soal ideal.
Paparan suara bising, misal suara musik yang terlalu kencang, akan memicu gangguan pendengaran. Terlebih pada telinga anak-anak yang masih sangat sensitif.
Karena itu, sebagai orangtua penting untuk memastikan anak menggunakan gadget sesuai tidak semena-mena atau sembarangan. Sebab, ada dampak buruk jika dipakai tidak bijak.
"Suara yang relatif kencang, dan penggunaannya dalam waktu lama, itu jadi pemicu gangguan pendengaran," jelas dr Yussy.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan Eva Susanti menambahkan, gangguan pendengaran dan ketulian akibat suara bising punya dampak buruk bagi seseorang.
Misalnya saja mengganggu perkembangan kognitif, psikologi, dan sosial yang berakibat pada rendahnya kualitas sumber daya manusia hingga terjadi penurunan daya saing masyarakat di level global.
"Masalah gangguan pendengaran ini sejatinya bisa dicegah, salah satunya dengan bijak dan sehat menggunakan perangkat ponsel seperti headset contohnya. Kami merekomendasikan penggunaan headset itu tidak lebih dari 40 jam per minggu dengan volume suara maksimal di 60%," ungkap Eva. [Tio/OZ]