WAHANANEWS.CO, Jakarta - UNICEF baru-baru ini merilis laporan yang menyoroti darurat gizi anak secara global.
Salah satu sorotan utama adalah meningkatnya angka obesitas anak yang kini bahkan melampaui kasus malnutrisi di sejumlah wilayah.
Baca Juga:
Program Wajib Belajar 1 Tahun Pra Sekolah Jadi Terobosan Baru Dunia Pendidikan Indonesia
Dalam laporan tersebut, konsumsi makanan dan minuman olahan tinggi gula disebut sebagai salah satu faktor penyebab.
Lemahnya pengawasan, pelabelan produk yang membingungkan, serta promosi yang agresif turut memperburuk situasi.
Di beberapa negara, bayi sudah terbiasa mengonsumsi minuman manis olahan sejak usia dini.
Baca Juga:
Nigeria Dilanda Krisis Gizi, OCHA Butuh Dana $300 Juta untuk Respons Darurat
Kebiasaan ini diyakini bisa memicu obesitas serta menurunkan daya tahan tubuh anak-anak.
Fenomena ini kembali mengangkat kekhawatiran lama mengenai produk kental manis, terutama di Indonesia.
Produk tersebut kerap dianggap sebagai susu, padahal kandungan gulanya tinggi dan nilai proteinnya sangat rendah.