Pada penelitian mereka, Noman dan Georg mengembangkan senyawa yang menghalangi aksi RAR-alfa. Mereka mengidentifikasi struktur molekul terbaik dengan bantuan model komputer.
"Jika kita tahu seperti apa lubang kunci itu, maka kita bisa membuat kunci yang lebih baikādi situlah model komputasi masuk," kata Noman.
Baca Juga:
Tabrakan Maut : Ibu Muda Tewas, Bocah 3 Tahun Luka Ringan dan Diduga "PIL" Kabur
Bahan kimia mereka, yang disebut sebagai YCT529, juga dirancang untuk berinteraksi secara khusus dengan RAR-alfa, dan bukan dua reseptor terkait lainnya RAR-beta dan RAR-gamma, untuk meminimalkan potensi efek samping.
Ketika diberikan secara oral ke tikus jantan selama empat minggu, YCT529 secara drastis mengurangi jumlah sperma dan 99 persen efektif dalam mencegah kehamilan dalam percobaan kawin.
Para peneliti memantau berat badan, nafsu makan dan aktivitas secara keseluruhan, tidak menemukan dampak buruk yang nyata, meskipun tikus tentu saja tidak dapat melaporkan efek samping seperti sakit kepala atau perubahan suasana hati.
Baca Juga:
Seorang Ibu Kena Tumor Hati Setelah 13 Tahun Minum Pil KB
Empat sampai enam minggu setelah mereka dihentikan obatnya, tikus-tikus itu sekali lagi dapat berkembang biak.
Tim, yang menerima dana dari National Institutes of Health dan Male Contraceptive Initiative, bekerja dengan sebuah perusahaan bernama YourChoice Therapeutics untuk memulai uji coba pada manusia pada kuartal ketiga atau keempat tahun 2022, menurut Georg.
"Saya optimis ini akan bergerak maju dengan cepat," katanya, membayangkan kemungkinan garis waktu ke pasar dalam lima tahun atau kurang.