WahanaNews.co | Tim ilmuwan memaparkan mereka telah mengembangkan kontrasepsi oral pria yang 99 persen efektif pada tikus dan tidak menyebabkan efek samping, dan obat tersebut diharapkan memasuki uji coba pada manusia pada akhir tahun ini.
Temuan ini akan dipresentasikan pada pertemuan musim semi American Chemical Society, dan menandai langkah kunci menuju perluasan pilihan pengendalian kelahiran — serta tanggung jawab — pada pria.
Baca Juga:
Tabrakan Maut : Ibu Muda Tewas, Bocah 3 Tahun Luka Ringan dan Diduga "PIL" Kabur
Sejak pil KB perempuan pertama kali disetujui pada 1960-an, para peneliti tertarik pada pil sejenis untuk pria, kata Md Abdullah Al Noman, seorang mahasiswa pascasarjana di University of Minnesota yang akan mempresentasikan penelitian tersebut kepada AFP.
“Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria tertarik berbagi tanggung jawab soal pengendalian kelahiran dengan pasangannya,” katanya—tetapi sampai sekarang, hanya ada dua pilihan efektif yang tersedia: kondom atau vasektomi.
Operasi pembalikan vasektomi mahal dan tidak selalu berhasil.
Baca Juga:
Seorang Ibu Kena Tumor Hati Setelah 13 Tahun Minum Pil KB
Untuk mengembangkan obat non-hormonal, Noman, yang bekerja di lab Profesor Gunda Georg, menargetkan protein yang disebut "reseptor asam retinoat (RAR) alfa", seperti dikutip dari Phys.org, Minggu (27/3/2022).
Di dalam tubuh, vitamin A diubah menjadi berbagai bentuk, termasuk asam retinoat, yang memainkan peran penting dalam pertumbuhan sel, pembentukan sperma, dan perkembangan embrio.
Asam retinoat perlu berinteraksi dengan RAR-alfa untuk melakukan fungsi ini, dan percobaan laboratorium telah menunjukkan tikus tanpa gen yang mengembangkan RAR-alfa menjadi steril.