WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan akan mengirimkan dukungan tenaga kesehatan tambahan ke sejumlah wilayah bencana di Sumatra yang tengah dilanda banjir.
Tenaga medis yang diterjunkan mencakup dokter magang hingga dokter spesialis dari berbagai rumah sakit vertikal di bawah koordinasi pemerintah pusat.
Baca Juga:
Kemenkes Percepat Distribusi Obat ke Daerah Terdampak, Layanan Cuci Darah Dipastikan Tetap Berjalan
Upaya ini menjadi langkah cepat atas arahan langsung Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
“Kita akan tindak lanjuti ide tersebut dan kita akan kirimkan bukan hanya dokter magang saja. Kita juga akan kerahkan dokter-dokter spesialis dari rumah sakit vertikal,” kata Wakil Menteri (Wamenkes) Prof Dante Saksono Harbuwono kepada wartawan usai membuka Hai Fest 2025 di Jakarta, Senin (8/12/2025).
Dante menambahkan bahwa Kemenkes terus memperkuat pelaksanaan tiga mandat besar yang diberikan Presiden Prabowo untuk pembangunan sektor kesehatan nasional.
Baca Juga:
Kemenkes: 31 RS dan 156 Puskesmas di Sumatra Terdampak Banjir Bandang, Pelayanan Tetap Diupayakan
Ketiga mandat tersebut telah dirangkum dalam sebuah white paper yang disusun sebagai panduan, arah kebijakan, serta instrumen evaluasi berkala setiap tahun.
“Terdapat tiga mandat yang diberikan Presiden kepada Kementerian Kesehatan, yakni pembangunan rumah sakit di 66 wilayah, pelaksanaan cek kesehatan gratis, serta percepatan pengetasan tuberkulosis. White paper ini menunjukkan fondasi setiap tahun yang akan kita jadikan bahan evaluasi untuk langkah di tahun berikutnya,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto secara khusus memerintahkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin untuk mengerahkan dokter magang ke berbagai daerah yang terdampak banjir besar, terutama di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Arahan tersebut disampaikan sebagai bentuk percepatan penanganan darurat kesehatan bagi warga.
“Sekarang saya tanya kalau koas boleh enggak diterjunkan? Sudah boleh?” kata Prabowo. “Intenship bisa ya?”
[Redaktur: Ajat Sudrajat]