WahanaNews.co | Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat sebanyak 156 ribu masyarakat Jakarta terjangkit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Selain itu, dari 156 ribu warga yang terjangkit, di dalamnya terdapat 41 ribu balita yang terkonfirmasi ISPA.
Baca Juga:
Gantikan Heru Budi, Jokowi Tunjuk Dirjen Dukcapil Kemendagri jadi Pj Gubernur Jakarta
"Balita, kenaikan itu Juni, Juli masih sama 41 ribu, jadi kalau bulan Juni misalkan 156 ribu, itu 41 ribunya balita," ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati, kepada wartawan, Selasa (29/8/2023).
Ani menjelaskan, pihaknya sudah melakukan penanganan terhadap para warga yang diketahui terjangkit ISPA. Kata Ani, Dinas Kesehatan DKI Jakarta sudah mempersiapkan poli klinik untuk para pasien yang terjangkit ISPA.
"Kalau kita mah terhadap ISPA dari dulu udah siap ya, dari sejak Covid-19 dulu kita udah ada klinik poli sendiri, sampai sekarang poli dipermanenkan," jelas Ani.
Baca Juga:
Jokowi Tunjuk Teguh Setyabudi, Heru Budi Lepas Jabatan Pj Gubernur DKI
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan jika di Jakarta sendiri penyakit ISPA mengalami kenaikan sebanyak 24 sampai 31 persen di tahun 2023 ini.
Heru Budi pun mengimbau pada anak-anak untuk selalu mengenakan masker apa bila berkegiatan di luar rumah.
"Iya ada kenaikan. Tapi tetep ditangani oleh puskesmas tapi ISPA-nya kan masih ringan," kata Heru Budi.
"Penyampaian dari Pak Menkes bahwa memang benar. ISPA ada kenaikan sedikit, 24 sampai 31 persen khususunya balita Pak Menkes. Jadi kami mengimbau anak-anak kecil kalau bisa keluar rumah bisa menggunakan masker," tutupnya.
[Redaktur: Zahara Sitio]