WAHANANEWS.CO, Jakarta - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) bersama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) terus menggaungkan pentingnya penanganan cepat terhadap pasien stroke.
Ketua Kelompok Staf Medis (KSM) Neurologi RSCM FKUI, dr. Mohammad Kurniawan, menegaskan bahwa 4,5 jam pertama setelah gejala muncul dikenal sebagai golden period menjadi waktu krusial yang menentukan hidup dan kualitas pemulihan pasien.
Baca Juga:
RSCM Luncurkan Terapi Radiasi TBI Berbasis IMRT Pertama di Indonesia
“Harus sesegera mungkin ditangani. Sejak mulai muncul gejala, sampai kemudian harus diberikan obat untuk menghancurkan sumbatan atau tindakan, itu harus dalam 4,5 jam," ujar Kurniawan dalam sesi doorstop di RSCM, Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Kurniawan menambahkan, setiap menit sangat berharga bagi otak pasien stroke.
“Jargon dari World Stroke Rate 2025 adalah time is brain, every minute counts, setiap menit sangat berharga,” katanya.
Baca Juga:
Curanmor yang Tembak Warga Hingga Kritis di Tebet Diselidiki Polisi
Ia menjelaskan bahwa keterlambatan sekian menit saja dapat menyebabkan ribuan sel otak mati dan berdampak permanen pada fungsi tubuh pasien.
Menurutnya, RSCM berkomitmen memberikan pelayanan cepat, tepat, dan akurat agar pasien tidak kehilangan momen emas tersebut.
Rumah sakit rujukan nasional ini memiliki sistem penanganan darurat terpadu yang memungkinkan pasien langsung ditangani sejak tiba di instalasi gawat darurat.
“Kami selalu memastikan tata laksana stroke berjalan optimal agar pasien mendapat hasil terbaik,” tambahnya.
Selain aspek pelayanan, dr. Kurniawan juga mengingatkan pentingnya masyarakat mengenali gejala awal stroke agar penanganan bisa dilakukan lebih dini.
Ia memperkenalkan akronim ‘SEGERA’ sebagai panduan sederhana mengenali tanda bahaya stroke.
“‘Se’ artinya senyum, bila mulut tampak mencong atau wajah tidak simetris, segera ke rumah sakit,” ujar dokter spesialis saraf tersebut.
Ia menambahkan, gangguan gerak dan bicara juga termasuk tanda yang tidak boleh diabaikan.
“Jika satu sisi tubuh lumpuh, atau tiba-tiba pelo dan cadel, jangan tunggu, segera cari pertolongan medis,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama RSUPN Cipto Mangunkusumo, dr. Supriyanto Dharmoredjo, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan yang setara bagi seluruh pasien stroke tanpa diskriminasi apa pun.
"Layanan Code Stroke Komprehensif yang baru diluncurkan memastikan setiap pasien mendapatkan akses penanganan yang sama. Kami memberikan pelayanan terhadap pasien stroke secara equal, sama rata kepada mereka semua,” ujarnya.
Supriyanto menambahkan, melalui layanan ini, RSCM berupaya mempercepat waktu diagnosis dan tindakan medis agar semakin banyak pasien yang dapat terselamatkan dan pulih dengan kualitas hidup yang lebih baik.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]