WahanaNews.co | Selain gejala demam, batuk, pilek dan lemas, ada juga beberapa kekhasan yang ditunjukan pada infeksi Covid-19 varian Omicron. Salah satunya adalah sakit tenggorokan saat bangun tidur. Gejala ini terbilang banyak dialami pasien Omicron.
Ini yang dialami putra bungsu seorang ketua Departemen Kedokteran di Universitas of California, San Francisco, dr Robert Wachter.
Baca Juga:
Kenali Perbedaan Varian Covid EG.5, Delta dan Omicron
"Putra saya yang berusia 28 tahun terinfeksi Covid-19 setelah menonton film bersama dengan temannya di rumah. Gejalanya adalah sakit tenggorokan yang parah di pagi hari, meriang, batuk kering, dan pegal-pegal seluruh tubuh," papar dr Wachter, dikutip dari The Bold Italic, kemarin.
Berdasar cerita dr Wachter, anaknya pada awalnya negatif dalam pemeriksaan cepat yang dilakukan di rumah. Lalu, gejala memburuk dan tes berikutnya dilakukan dengan sampel diambil dari hidung dan tenggorokan, dan hasilnya positif Covid-19.
Kondisi ini semakin membuat dr Wachter bingung karena anak bungsunya tersebut sudah menerima tiga dosis vaksin Moderna. Tapi, kondisi anaknya semakin membaik setelah menerima pengobatan.
Baca Juga:
Muncul Varian Covid-19 di Denmark dan Inggris, Masyarakat Diminta Waspada
Selain itu, gejala Omicron yang harus mendapat perhatian adalah diare. Ya, masalah gastrointestinal semakin banyak dilaporkan pasien Covid-19 Omicron, menurut laporan National Library of Medicine National Institute of Health Amerika Serikat.
Bahkan, John Hopkins Medicine menegaskan bahwa ketika gejala diare ini muncul, itu adalah salah satu gejala yang berpotensi berbahaya. Terlebih jika diare tidak segera diatasi.
"Untuk anak-anak dan orang dewasa, penting agar memantau dehidrasi akibat diare sebelum penyakit menjadi parah. Mulai rehidrasi oral (konsumsi oralit misalnya) dalam waktu 24 jam setelah timbul gejala dapat menyelamatkan nyawa," kata dr William Greenough, ahli penyakit menular dan profesor emeritus kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins.