WahanaNews.co | Terlalu dini untuk mengumumkan akhir global dari darurat pandemi Covid-19 lantaran potensi gelombang dahsyat yang akan datang sudah muncul di China.
Hal ini disampaikan beberapa ilmuwan terkemuka dan penasihat WHO.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Dilansir dari Guardian, pandangan mereka mewakili perubahan sejak China mulai membongkar kebijakan nol-Covid minggu lalu setelah lonjakan infeksi dan protes publik yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Proyeksi menunjukkan ekonomi terbesar kedua di dunia itu dapat menghadapi lebih dari satu juta kematian pada tahun 2023 setelah perubahan arah yang tiba-tiba.
Pendekatan nol-Covid China membuat infeksi dan kematian relatif rendah di antara populasi 1,4 miliar, tetapi pelonggaran aturan telah mengubah gambaran global, kata para ahli.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
“Pertanyaannya adalah apakah Anda dapat menyebutnya pasca-pandemi ketika bagian dunia yang begitu signifikan sebenarnya baru saja memasuki gelombang kedua,” kata ahli virologi Belanda Marion Koopmans, yang duduk di komite WHO yang bertugas memberi nasihat tentang status keadaan darurat.
“Jelas bahwa kita berada dalam fase pandemi yang sangat berbeda, tetapi dalam pikiran saya, gelombang yang tertunda di China adalah kartu liar pandemi," tambahnya.
Baru-baru ini pada bulan September, kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan pandemi akhirnya sudah di depan mata.