WahanaNews.co | Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan, salah satu subvarian baru Omicron Covid-19, yaitu XBB menunjukkan kemampuan transmisi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan subvarian lain.
"Transmisi ketiga varian baru ini lebih cepat dibandingkan (Covid-19 subvarian) BA.4, BA.5 maupun subvarian BA.1 dan BA.2. Immune escape probability-nya memang ada," sebut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dikutip Kamis (10/11/2022).
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Berkaitan dengan hal tersebut, Budi pun memproyeksikan puncak penambahan kasus Covid-19 di Tanah Air akan terjadi dalam waktu 1,5 bulan ke depan.
Mungkin dalam waktu 1,5 bulan paling lambat puncak ini akan kita capai. Puncaknya di berapa, itu yang nanti kita lihat, tapi saya rasa di bulan Desember ini pasti sudah kelihatan puncaknya atau di awal Januari paling lambat," sebut Menkes.
Masyarakat diminta untuk waspada karena varian ini dikabarkan sulit terdeteksi melalui tes antigen.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Disebutkan, deteksi varian dan subvarian virus hanya bisa melalui pengurutan genom dengan menggunakan sampel yang dikumpulkan dari tes RT-PCR.
Namun, Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan membantah kabar tentang Covid-19 varian XBB tak terdeteksi tes antigen.
Erlina menyatakan kabar yang beredar di banyak grup media sosial itu tak benar. Dia berkata tes antigen dan tes PCR masih bisa mendeteksi varian baru itu.