Anggota Persatuan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI) itu menjelaskan, prevalensi mata kering pada penderita kelainan metabolik lebih tinggi dibandingkan populasi biasa, yakni mencapai lebih dari 20 persen.
"Pasien dengan kelainan metabolik dan mata kering harus ditangani secara sistemik, menyeluruh, tidak cuma di mata saja," jelas Damara.
Baca Juga:
Ancaman Tak Terlihat: Gawai dan Krisis Perilaku di Tengah Keluarga
Gejala dan Solusi
Biasanya, gejala yang dirasakan antara lain ada rasa mengganjal pada mata, mata berair, mata terasa kering, ada sensasi berpasir. Bisa juga mata terasa lengket, mata sering kemerahan, muncul kotoran mata dan sering mengucek mata.
Baca Juga:
Mata Malas: Penyebab, Gejala, dan Cara Efektif Mengatasinya Sebelum Terlambat
Gejala mata kering bisa dilihat dari abnormalitas pada air mata, mulai dari penguapan air mata, volume air mata, kekentalan air mata dan analisis kelenjar minyak air mata. Tanda lainnya adalah kerusakan pada permukaan mata, di mana ada pewarnaan pada permukaan mata.
Damara mengingatkan masyarakat untuk tidak menyepelekan mata kering. Sebab penyakit ini berbahaya bila tidak diatasi
Mata kering yang tidak ditangani dengan baik bakal menurunkan kualitas hidup, sebab seseorang menjadi sulit beraktivitas secara normal akibat mata tidak nyaman serta bergantung kepada obat-obatan.