2. Cara Masak yang Berbeda
Pembuatan masakan Jepang lebih banyak melibatkan teknik kukus, fermentasi, slow-cooking, panggang, dan tumis. Hidangan pendamping seperti semangkuk sup juga disiapkan sebelum makan besar. Ketika sayuran dalam jumlah kecil bersama dengan nasi dan ikan dikonsumsi setiap hari, orang Jepang mendapatkan serat yang cukup.
Baca Juga:
Fajar/Rian Juara Kumamoto Masters 2024
3. Budaya Teh Hijau
Budaya minum teh Jepang sangat membantu dalam memerangi penyakit karena sifat anti-bakterinya. Dibanding kopi, varietas teh seperti matcha jauh lebih bermanfaat bagi tubuh.
Teh hijau adalah salah satu minuman paling sehat yang kaya akan antioksidan polifenol guna mengurangi peradangan, melindungi sel dari penyakit kronis, serta memberi makan bakteri baik pada usus, organ di mana sebagian besar sel imun dan neurokimia diproduksi untuk meningkatkan suasana hati. Sempurna tanpa pemanis, teh hijau juga bisa dicampur ke dalam smoothie, oatmeal, nasi merah, atau quinoa (sejenis biji-bijian).
Baca Juga:
Takumi Minamino Senang Namanya Sejajar dengan Legenda Jepang Shunsuke Nakamura
4. Porsi Makan Kecil
Kontrol porsi dan etiket makan juga termasuk bagian besar dari budaya Jepang. Mereka makan dari panci kecil, menggunakan sumpit, mengambil makanan sedikit demi sedikit, dan menyajikannya pada piring kecil. Kebanyakan orang Jepang tidak pernah makan sampai terlalu kenyang, sesuai nasihat lokal “hara hachi bu” yang berarti “makan hanya sampai 80 persen kenyang”. Ini tentu memperlancar pencernaan serta lebih gesit dalam bergerak.
Makan dengan perlahan juga sangat penting. Matikan gadget dan batasi gangguan yang tidak perlu saat sedang makan. Teknik-teknik seperti itu dapat membantu seseorang memenuhi kebutuhan kalori tubuh serta mendapatkan lebih banyak kenikmatan.