WahanaNews.co | Asia jadi episentrum gelombang subvarian baru Covid-19 secara geografis. Fenomena ini terekam dalam Indeks Pengendalian Covid-19 (IPC) Litbang Kompas.
Pasalnya hingga 21 November, dua negara di Asia mengalami jumlah kasus positif baru yang tertinggi, yakni Jepang dan Korea Selatan.
Baca Juga:
Buntut Panjang Perselisihan Poltracking dan Persepi: Data Survei hingga Target Sanksi
Dalam seminggu terakhir, jumlah positif baru di Jepang mencapai 593.000 kasus. Hal ini membuat Jepang menjadi negara dengan peningkatan kasus yang paling mengkhawatirkan karena mengalami peningkatan sebanyak 18 persen dibanding minggu sebelumnya.
Sementara itu, jumlah positif baru di Korea Selatan mencapai 364.000 kasus.
"Dibandingkan dengan masa seminggu sebelumnya, terjadi peningkatan kasus positif baru sekitar 2 persen," kata Peneliti Litbang Kompas, Rangga Eka Sakti dikutip dari Kompas.id, Kamis (24/11/2022).
Baca Juga:
Edy-Hasan Kandas di Survei, PDIP Banyak Pilih Paslon Bobby-Surya
Beberapa negara Asia lainnya juga mengalami tren kenaikan kasus Covid-19. Wilayah ini adalah Taiwan dan Hong Kong dengan kasus positif harian sebesar 128.000 dan 50.000 kasus.
Di luar kontinen Asia, beberapa negara di kawasan Eropa juga mencatat hal serupa. Prancis menjadi negara dengan situasi terparah dengan kasus mingguan mencapai 221.000 kasus, meningkat 39 persen dibandingkan minggu sebelumnya.
"Perburukan situasi pandemi di berbagai negara di dunia pada pengujung 2022 ini menjadi tanda bahwa tampaknya Covid-19 masih akan ada pada 2023," jelas dia.